oleh

Tandai Penghujung Tahun Baru Imlek, Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon Meriah

Citrust.id – Cap Go Meh merupakan penanda berakhirnya tahun baru Imlek, yang berasal dari “dialek hokkien” yang artinya (Cap =sepuluh Go=lima dan Meh=malam).

Hal tersebut juga dirayakan oleh seluruh etnies tionghoa di seluruh dunia, khususnya di kota Cirebon dan sekitarnya.

Kirab Budaya Cap Go Meh 2018 yang diselenggarakan pada Jumat (02/03) sekira pukul 14.00 WIB tersebut, dimulai dari Wihara Dewi Welas Asih, Jalan Yos Sudarso Kota Cirebon, mengelilingi seluruh Wihara yang ada di Kota Cirebon dan kembali lagi ke Wihara Dewi Welas Asih.

Kirab budaya tersebut juga dimeriahkan oleh 19 Joli Dewa-Dewi terdiri dari 6 Joli Tuan Rumah; Wihara Dewi Welas Asih (Tiao Kak Sie), 13 Joli Tamu; Bodhi Sejati Cirebon, Bun San Tong Cirebon, Buddha Sasana Cirebon, MAKIN Cirebon, Dharma Sukha Plered, Dharma Rakkhita Jamblang, Satya Dharma Kuningan, Dharma Rahayu Indramayu, Dharmaloka Sindang Laut, Dharma Mulya Losari, Budi Asih Jatibarang, Budi Asih Arjawinangun, Anuruda Ciledug.

Juga 6 Barongsai dan 3 Liong terdiri dari Sasana Singa Mas, Sasana Naga Mas, Sasana Naga Mustika, PBD Kelabang, Star Team. Serta Kesenian Sanggar Sekar Pandan Keraton Kacirebonan, Drum Band AKMI,
Barisan Merah Putih SMKP Buana Bahari, Barisan Prajurit & Kereta Keratuan Singapura.

Gelaran Cap Go Meh tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat etnis Tionghoa, salah satunya adalah Sri Yuneni/ xiaw yen (20), yang juga merupakan jemaat Wihara Dewi Welas Asih.

“Semoga dengan terselenggaranya Cap Go Meh dan kirab budaya ini, bisa mempersatukan semua suku dan etnis yang ada di seluruh wilayah Cirebon, khususnya Kota Cirebon,” ujarnya. /imam muslim

Komentar