oleh

Stabilkan Harga Jagung, Bulog Gelar Operasi Pasar

CIREBON (CT) – Perum Bulog menggelar operasi pasar (OP) jagung dalam rangka stabilisasi harga jagung sekaligus daging ayam dan telur ayam. Operasi pasar dilakukan serentak di sentra-sentra peternakan rakyat. Secara simbolis hari ini diluncurkan di Cilegon (Banten), Cirebon (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), dan Surabaya (Jawa Timur).

Di Cirebon, operasi pasar dihadiri oleh Wakil Kepala Bulog Sub Divre Jawa Barat Eko Hari Nurcahyo, Kepala Perum Bulog Sub Divre Cirebon Miftahul Ulum dan Kadis Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Effendi.

Pada OP hari ini telah dilepas 1.000 ton jagung di Cilegon, dan masing-masing 200 ton di Cirebon, Semarang, dan Surabaya. Jumlah ini akan ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar dan dengan memperhatikan perkembangan harga jagung.

“Launching OP jagung ini merupakan penugasan pemerintah kepada Perum Bulog dalam rangka stabilisasi harga dan pasokan jagung kebutuhan pakan ternak,” papar Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre Jawa Barat, Eko Hari Nurcahyo didampingi Kepala Perum Bulog Sub Divre Cirebon Miftahul Ulum, Senin (01/02).

Untuk keperluan OP sampai dengan Maret 2016, Bulog akan menyiapkan 600.000 ton jagung. Saat ini Bulog sudah menguasai 445.500 ton. OP akan terus dilakukan sampai harga jagung dianggap stabil dan tidak lagi meresahkan peternak maupun masyarakat.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak November 2015 hingga Januari 2016, harga jagung naik hingga 100 persen, dari Rp 3.000/kg menjadi Rp 6.000/kg. Kenaikan harga jagung ini diduga akibat seretnya pasokan jagung ke industri pakan ternak. Jagung merupakan komponen dominan dalam pakan ternak. (Wilda)

Komentar