oleh

Setelah Minyak Tanah dan Spiritus Mahal, Tukang Tambal Ban di Bandengan Beralih ke Elpiji 3 Kg

CIREBON (CT) – Setelah ada tukang tambal ban menggunakan listrik di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tukang tambal ban di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mengganti bahan bakar dari minyak tanah ke gas Elpiji 3 kg untuk memanaskan karet ban supaya menempel ke ban kendaraan, pasalnya harga minyak tanah mahal dan sudah langka.

Saat di wawancarai CT, Jum’at (12/12), M. Slamet Riyadi pemilik tambal ban mengatakan, dirinya sudah lama memakai gas elpiji sebagai pengganti minyak tanah, karena minyak tanah langka dan harganya sangat mahal, selain itu dengan memakai gas Elpiji bisa memangkas waktu, yang biasanya memakai minyak tanah butuh waktu 30 menit, namun dengan gas bisa mempersingkat waktu yakni 15 menit.

“Saya pindah ke gas karena harga minyak mahal dan susah nyarinya, terus kalau pakai gas lebih cepat dari pada minyak tanah,” ujarnya.

Memang semenjak ada konversi minyak tanah ke gas, bahan bakar tersebut menjadi mahal dan sudah sangat langka di pasaran, hal itulah yang akhirnya membuat inovasi untuk mengakali usaha yang selama ini bergantung ke minyak tanah, seperti Slamet Riyadi ini. (CT-127)

Komentar