oleh

Sembilan Hektare Sawah di Majalengka Selatan Dilanda Kekeringan

Majalengkatrust.com – Para petani di wilayah selatan Majalengka mengeluhkan kekeringan yang melanda sawah milik mereka sejak awal musim kemarau ini.

“Sudah 20 hari sawah kami dilanda kekeringan, sejak hujan tidak turun dan terancam gagal panen,” kata Sutara, petani di Desa Werasari Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Kamis (25/05).

Sementara menurut Pamong Desa Werasari, Atep, mengungkapkan seluas 9 hektar sawah di desanya dilanda kekeringan sejak bulan Mei 2017.

“Sawah yang dilanda kekeringan, sawah bengkok desa dan milik masyarakat, sawah di sini memang sawah tadah hujan,” ungkap Atep.

Atep mengungkapkan, pihaknya berharap Dinas Pertanian memberikan solusi terhadap sawah tadah hujan, dengan membuat saluran irigasi dari Sungai Ciawi dan buat bendungan yang airnya disalurkan ke sawah-sawah tadah hujan di Blok Cibeureum Desa Werasari.

“Kami juga mengeluhkan maraknya hama tikus, disayangkan tidak ada penyuluhan dari Dinas Pertanian mengenai solusi hama tikus ini,” tukas Atep.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, Wawan Suwandi pada musim kemarau ini, meminta para petani selain mewaspadai kekeringan juga yang harus diwaspadari para petani adalah munculnya serangan hama tikus, karena serangan tikus diprediksi akan mengganas. Kondisi ini terjadi akibat saat musim kemarau makanan berkurang, sedangkan areal tanam sedikit, sehingga tikus akan memburu makanan yang ada.

Dikatakan dia, ke depan pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan bantuan pompa air kepada petani, sehingga areal sawah yang kini menganggur dan terancam kekeringan bisa ditanami dengan sistem pompanisasi, terutama areal sawah yang jaraknya berdekatan dengan saluran air.

“Pada musim tanam ini petani disarankan beralih ke Palawija,” tegasnya. (Abduh)

Komentar