oleh

Selamat Bertarung

Oleh Dadang Kusnandar

HAL tersulit memacu pertumbuhan dan pembangunan daerah ialah kinerja yang diperlihatkan para aparat. Sudah menjadi rahasia umum, pembangunan merupakan satu-satunya alasan yang dapat diketengahkan demi teraihnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah. Hingga kini secara umum masyarakat masih mempercayakan pembangunan dan pertumbuhan daerah kepada pemerintah setempat. Namun secara khusus masih banyak terdapat kekurangan yang bisa mengurangi tingkat kepercayaan itu.

Beberapa kekurangan dimaksud antara lain lemahnya inovasi pengembangan daerah. Mestinya kepala daerah berikut jajarannya berani melakukan inovasi berkelanjutan. Satu dengan yang lain saling memberi dukungan pemikiran untuk diaplikasikan dalam pembangunan daerah. Kepemimpinan kepala daerah, kapasitas aparatur pemerintah, partisipasi aktif masyarakat dan implementasi regulasi merupakan penentu keberhasilan pengembangan inovasi daerah. Artinya bila salah satu darinya timpang maka jangan harap akan muncul inovasi pengembangan daerah.

Contoh inovasi pengembangan daerah misalnya pelayanan publik untuk menghasilkan out put berupa percepatan kesejahteraan masyarakat yang dicapai melalui pemberdayaan masyarakat, peran serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah. Menurut Stephen Robins dalam buku Perilaku Organisasi, inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Sejauh manakah kepala daerah menerapkan inovasi dimaksud? Pertanyaan berikutnya, sudahkah pelayanan publik di wilayah kerjanya mampu memicu percepatan kesejahteraan masyarakat? Pelayanan publik dalam konteks ini mencakup ketersediaan infastruktur yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah.

Beberapa tahun lalu pemerintah daerah pernah mencanangkan konsep one village one product, satu desa satu produk. Konsep ini diharapkan menjadi stimulus bagi kekayaan produk suatu daerah. Di samping itu pemasaran produk jual atas barang yang dihasilkan bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.

Bagaimanakah aplikasi konsep one village one product? Ini yang masih perlu diuji. Lazim terjadi ketika pemerintah memutuskan suatu tempat akan dijadikan sentra industri tertentu maka akan timbul masalah sosial. Sempitnya lahan peruntukkan sentra industri sebagai contoh. Terlebih di perkotaan. Belum lagi penolakan masyarakat setempat akibat penggusuran lahannya, atau lahan usahanya. Inovasi dan percepatan pembangunan daerah mengundang dan mengandung risiko. Di sinilah bukti kepemimpinan kepala daerah diuji.

Dalam kerangka penguatan kinerja pemerintah daerah itulah maka kapasitas aparatur daerah harus ditingkatkan. Kekuatan dan kebersamaan itu harus dikuatkan dengan komitmen untuk melaksanakan kesejahteraan masyarakat. Bila masyarakat sejahtera partisipasi masyarakat akan terbangun dengan sendirinya. Sebaliknya manakala kesejahteraan masyarakat mengawang dan sebatas wacana, jangan harap akan ada partisipasi masyarakat yang signifikan bagi pembangunan.

Yang muncul atas kegagalan pencapaian kesejahteraan masyarakat tidak lain ialah ketidakpercayaan dan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan kepala daerah. Dengan demikian menjadi kepala daerah itu tidak gampang. Dan tidak gampang pula menerapkan kebijakan publik di tengah desakan globalisme saat ini.

Kepada teman-teman yang hendak menjadi kepala daerah pada periode 2018-2023 mendatang, agaknya perlu dicatat, bahwa komitmen Anda atas inovasi dan pengembangan daerah harus optimal. Ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat atas kepemimpinan Anda kelak. Selamat bertarung di pilkada 2018. []

*Penulis lepas, tinggal di Cirebon.

Komentar