oleh

Ratusan Nakes di Majalengka Sembuh dari Covid-19

Citrust.id – Sebanyak 111 tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja di RSUD Majalengka dinyatakan sembuh dari Covid-19. Nakes yang terpapar tersebut merupakan dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat.

“Alhamdulilah kami berhasil menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di RSUD Majalengka. Setelah Juni lalu sempat dalam sehari sebanyak 130 orang positif Covid-19,” ujar Direktur RSUD Majalengka, dr Hj Erni Harleni, Minggu (25/7).

Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka tersebut juga menjelaskan, saat terjadi lonjakan kasus di rumah sakit, tim satgas melakukan tracing, testing dan treatment.

“Termasuk memperketat protokol kesehatan. Sehingga kasus bisa ditekan sebaik mungkin, sehingga mereka yang sudah dinyatakan sembuh bisa bertugas kembali,” jelasnya.

Dengan menerapkan kebijakan itu, kata Erni, pihaknya terus berupaya agar lonjakan kasus di lingkungan rumah sakit tidak terjadi lagi.

“Ketika ada pegawai yang kontak erat dengan pegawai yang positif, kami langsung melakukan pemeriksaan (entry tracing). Pegawai yang hasilnya negatif kami karantina 5 hari, kemudian dilakukan pemeriksaan ulang (exit tracing),”ujarnya.

Pada Juli ini, lanjut Erni, ada 99 pegawai yang positif Covid-19, sekarang sudah berkurang dan tersisa 24 orang. Semoga terus berkurang.

“Saat ini, Nakes yang masih melakukan isolasi sebanyak 19 orang dari 788 pegawai,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Iskandar Hadi Prayitno meminta seluruh warga Majalengka untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab semakin banyak warga yang mematuhi, maka kasus Covid-19 bisa berkurang.

“Imbauan ini sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh setiap warga, bahkan harus menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari warga saat pandemi Covid-19,” katanya.

Menurut dia, semua warga harus menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Sebab Pemkab Majalengka menjadikan disiplin protokol kesehatan menjadi prioritas.

“Selama ini sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan kepada warga melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Mereka merupakan kekuatan dalam memperkuat pemahaman warga terhadap pentingnya menerapkan protokol kesehatan,” jelas Iskandar.

Menurut Iskandar, saat ini banyak warga yang terdampak pandemi Covid-19. Bahkan semua sektor mengeluhkan penurunan ekonomi, pendidikan hingga pariwisata.

“Oleh sebab itu untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 ini, kuncinya adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan,” katanya. (Abduh)

Komentar