Citrust.id – Sebagai seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga orang anak, Santi (33) merasa bersyukur akan hadirnya program JKN-KIS di tengah-tengah masyarakat. Sejak tahun 2015, ia telah terdaftar sebagai Peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Santi kemudian terdaftar sebagai Peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dikarenakan suaminya bekerja di salah satu perusahaan distributor di Kota Cirebon.
Ketika ditemui setelah ia melakukan pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar, Santi bercerita mengenai pengalamannya memanfaatkan JKN-KIS yang ia miliki.
“Say berobat di sini pakai JKN-KIS. Sudah hampir tiga hari ini meriang. Tadi kata dokter ada benjolan, makany saya harus dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Santi, Jumat (28/2).
Sejak memiliki kartu JKN-KIS, Santi tak pernah merasa khawatir apabila ia dan keluarganya sakit. Santi selalu ingat kejadian ketika ia diharuskan melakukan operasi caesar saat persalinan anak ketiganya. Seluruh biaya persalinannya tersebut ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan dikarenakan telah sesuai dengan prosedur.
Santi mengungkapkan, ia tidak pernah lupa ketika JKN-KIS menolong anak kedua dan ketiganya saat mereka harus mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit.
“Tak terbayangkan jik tidak ada JKN-KIS, mungkin saya bisa sabis-habisan menjual barang di rumah buat persalinan caesar berobat anak saya. JKN-KIS memang luar biasa,” ungkapnya.
Santi mengucapkan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan Pemerintah atas terselenggaranya program JKN-KIS dengan cukup baik. Ia mengapresiasi seluruh upaya BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang bahu-membahu menolong banyakvorang, termasuk iamdan keluarganya.
“Pinginnya tidak sakit, biar iuran biasa bantu yang lain. Tapi, kalau sakit mau bagimana lagi? Saya cuma bisa mengucapkan terima kasih kepada peserta lain yang sudah bayar iuran rutin karena sudah banyak membantu,” ujarnya. (Haris)
Komentar