oleh

PT KAI Daop 3 Cirebon Klaim Sudah Siap Hadapi Mudik Lebaran

Cirebontrust.com – Menghadapi arus mudik lebaran tahun 2017, PT. KAI Daop 3 Cirebon sudah menyiapkan sebanyak 16 dan 79 lokomotif kereta penumpang dalam kondisi siap operasi. Hal tersebut, disampaikan oleh Krisbiantoro Menager Humas Daop 3 Cirebon kepada wartawan, Rabu (31/05).

PT. Kereta api Daop 3 Cirebon untuk lebaran tahun ini 2017 dalam kondisi siap operasi. Kemudian masalah track atau jalur, titik-titik rawan gangguan alam di antaranya Jatibarang, Telaga sari, kemudian di titik rawan Luwung Sindanglaut sampai Ciledug sekitar empat titik.

“Untuk di jalur Jatibarang Telagasari itu, rawan longsor karena tanahnya labil. Kemudian di jalur Luwung Sindanglaut satu dan Sindang laut Ciledug empat titik rawan,” ujar Krisbiantoro.

Kemudian penambahan dari segi personil, petugas memeriksa jalur, berjalan kaki berjumlah 57 personil, khusus untuk musim mudik bertambah dua kali lipat, satu hari bertugas dua kali pagi dan sore khusus di tanggal 15 juni H – 10.

“Pelintasan yang dianggap rawan, kita menambahkan 58 personil itu menambahkan yang tadinya kosong sekarang tambah kekuatanya,” katanya.

Untuk mengantisipasi rawan longsor, lanjutnya pihaknya sudah menyiapkan (Amus) alat material siaga yang terdiri matrerial, seling penyangga rel, pasir dan lainya.

Ini diletakan di 12 titik wilayah timur jalur Tanjung dan jalur selatan Songgom. sementara untuk terkait sabotase sering terjadinya pelemparan batu.

“Pelemparan batu memang ada di jalur Jatibarang Telaga sari hingga sampai sekarang ada delapan kali terkenah bagian kaca kereta penumpang,” ujarnya.

Peristiwa sabotase selalu disampaikan atau dilaporkan kepada bagian keamaan PT KAI serta kepada Kepolisian Polres setmpat. Dilaporkan, katanya sudah tertangkap enam orang dua kasus terjadi di pemukiman rumah dan di petak-petak lintasan sawah.

Tindakan dari PT. KAI sendiri, tambahnya karena pelaku dianggap masih anak-anak sementara belum masuk ke ranah hukum, hanya dipanggil orang tuanya dan membuat pernyataan, agar tak mengulangi lagi.

“Langkah langkah, kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga ke tingkat RW RT dan juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI,” pungkasnya. (Sukirno Raharjo)

Komentar