Cirebontrust.com – Petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) bagikan gula secara gratis ke para pengguna jalan, tepatnya di depan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis (24/08).
Aksi bagi gula tersebut adalah bentuk protes petani tebu terhadap penyegelan gula mereka, yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) pada 14 Agustus lalu.
Selain itu, petani juga menuntut agar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen terhadap gula petani dihapuskan, dan menyetop gula impor atau rafinasi.
“Kami juga menuntut agar harga eceran tertinggi sebesar Rp12.500. ‎Bukan Rp9.500 perkilogram, itu jelas ada permainan. Pak Jokowi, Pak Mendag ada apa ini semua. Kenapa mempermainkan kami,” keluh Mae Azhar, Koordinator Aksi.
Selain membagi gula, para petani pun meminum air teh yang dicampur gula tersebut. Hal itu sebagai bukti jika gula mereka tidak bermasalah dan layak untuk dikonsumsi.
“Kami minum langsung, dan terbukti tidak ada yang mati,” cetus Didi, salah satu petani yang ikut aksi.
APTRI mengancam akan mengirimkan 1000 petani dari Jabar untuk bergabung dalam aksi di Istana Negara pada 28 Agustus mendatang, yang diikuti seluruh petani tebu se-Indonesia.
Dalam aksi yang berlangsung selama dua jam itu, sempat memacetkan laju arus lalulintas di jalan raya tersebut. Bahkan sempat terjadi insiden kecelakaan kecil, yakni sebuah motor yang dikendari seorang ibu tersenggol bagian belakangnya oleh mobil, hingga terjatuh.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada yang terluka, hanya saja sempat memperparah kemacetan, karena banyak massa yang bergumul menolong ibu pengendara tersebut. (Riky Sonia)
Komentar