oleh

Potret Semangat Para Lansia Melek Aksara di Desa Suranenggala

CIREBON (CT) – Carilah ilmu dari bayi hingga liang lahat. Barangkali ungkapan tersebut yang didapat dari seorang nabi besar umat muslim bernama Muhammad, akan terus menjadi semangat umat manusia untuk belajar dan terus belajar. Hal itu terjadi pada ibu-ibu lansia di Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Mereka beruntung dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung kepada seorang pemuda di desa tersebut bernama Warkinah, pendiri Dapur Ilmu.

Setiap pagi, para lansia tersebut berbondong-bondong mengenakan pakaian rapi dan membawa buku menuju lokasi. Tidak ada rasa malu ataupun ragu di wajah mereka yang sudah keriput. Mereka duduk di kursi pelastik yang berjejer rapi di halaman rumah Dapur Ilmu. Dipandu oleh Warkinah bak dirijen profesional, murid-murid lansia menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dengan lantang. Meski suaranya mengundang tawa dan pada beberapa bait tidak hapal, mereka tetap percaya diri melantunkan lagu kebangsaan negara Indonesia hingga selesai. Setelah itu, mereka berdoa.

Kemudian, Warkinah sang pemuda desa itu mengajari mereka menuliskan nama dan tandatangan di papan tulis. Dengan gembira, para lansia itu maju dan menuliskan namanya sendiri. Setelah itu, mereka diajari membaca dan berhitung tambah-tambahan yang dipandu oleh seorang guru perempuan. Gelak tawa kerap muncul karena salah seorang nenek bernama Datisi masih belum mengenal huruf yang berfungsi sebagai keterangan dari gambar visual seperti buku pelajaran kelas bawah (1, 2, 3) anak usia sekolah dasar. Namun, Datisi tetap percaya diri dan terus mencoba.

“Sudah tujuh minggu belajar di sini. Sudah bisa nulis tandatangan. Belum bisa baca, berhitung juga ya belum bisa. Saya pengen bisa, pengen pinter, saya nggak malu. Semanget! Dulu saya nggak sekolah. Susah ya nggak apa-apa. Tapi nggak susah karena saya rajin,” ujar Datisi sambil tertawa sumringah kepada Cirebontrust.com, Selasa (23/2).

Belajar membaca, menulis, dan berhitung bagi Dasiti dan rekan-rekannya adalah hal menarik yang kini menjadi kebiasaan baru mereka. Mereka juga ingin menunjukkan kepada anak dan cucu bahwa mereka ingin bisa dan memberikan contoh untuk terus belajar tanpa mengenal usia. (SW/CT)

Komentar