oleh

Pilkada Serentak 2020 Diatur Sesuai Protokol Kesehatan

Citrust.id – Pilkada serentak tahun 2020 diatur sesuai protokol kesehatan melalui peraturan KPU nomor 6, 10 dan 13 tahun 2020.

Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan, pada pilkada serentak 2020, tidak ada kampanye yang mengundang kerumunan di stadion maupun lapangan terbuka dengan mengundang artis dangdut dan semacamnya.

“Kampanye terbuka dan kampanye tertutup pun kami batasi tidak lebih dari 50 orang,” jelas Pramono, saat meninjau pembangunan gedung KPU Kabupaten Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Jumat (21/11).

Terkait dugaan terjadi kerumunan saat pendaftaran calon wali kota di Solo, Pramono mengatakan, kejadian itu terjadi pada 4 dan 6 September. Pihaknya memastikan yang masuk ke kantor KPU Solo saat pendaftaran calon wali kota itu jumlahnya terbatas.

“Yang masuk ke mantor KPU Solo dibatasi. Kerumunan itu kan terjadi di jalan. Kalau di jalan bukan kewenangan KPU lagi,” imbuhnya.

Pramono mengungkapkan, sudah ada 100 kampanye di pilkada yang melanggar protokol kesehatan yang ditindak tegas dengan dibubarkan.

“100 kampanye tersebut dibubarkan oleh Bawaslu. Artinya KPU, Bawaslu dan pemerintah daerah sudah bertindak tegas tidak melakukan pembiaran kepada kampanye yang lebih dari 50 orang,” tegas mantan Ketua Bawaslu Provinsi Banten itu.

Lebih lanjut Pramono mengatakan, saat ini, masyarakat menghadapi pandemi yang sangat serius, sehingga harus diatur agar tidak setiap hari masuk kantor. Selain itu, meminimalisasi agar Satker KPU tidak masuk klaster baru Covid-19.

“Mekanisme pengaturan waktu kerja harus benar-benar diatur. WFH harus tetap berjalan karena aktivitas kantor harus jalan,” tukasnya.

Pramono juga mengapresiasi kinerja KPU Kabupaten Majalengka. Dengan komunikasi dan koordinasi bersama pemda mendapatkan hibah pembangunan gedung KPU yang baru dan megah.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Majalengka, Agus Syuhada, mengatakan indeks kerawanan pemilu paling rendah ke depan bisa jadi tertinggi, karena perkembangan metropolitan dengan segitiga Rebana dan bandara unternasional di Kertajati.

“Grand desain pilkada Majalengka ke depan akan berbasis budaya dan pariwisata dan budaya lokal karena Majalengka sangat kaya oleh budaya. Respons pemkab sangat bagus. Bupati berkata, berapa pun biaya yang dibutuhkan KPU akan disupport,” ungkap Agus.

Agus mengungkapkan, dalam grand desain tersebut ada value yang akan diangkat, seperti sampyong yang bernuansa sportifitas. Pihaknya ingin orang yang datang ke TPS gembira karena melihat budaya lokal yang diangkat.

“Saat ini, kamibsedang membuat konsep rumah pintar pemilu. KPU Majalengka membangun taman demokrasi dan budaya. Konsep itu akan diajukan ke pemerintah daerah. (Abduh)

Komentar