oleh

Pesan Berantai

Oleh DADANG KUSNANDAR*

BERBAGAI cara dilakukan dalam rangka kampanye seseorang. Salah satunya melalui layanan pesan pendek (sms) berantai. Lepas dari kebenaran isi sms itu, cara seperti ini pada dasarnya cukup mengganggu.

Belum lama tiba-tiba telepon pintar saya berbunyi. Tanda ada sebuah sms diterima. Isi sms itu, “Partai Gerindra membagi PULSA karena lg syukuran hari keberanian mencalonkan PAK GATOT NURMANTIO SEBAGAI CAPRES RI bekerjasama dgn semua operator. Lanjutkan sms ini ke15 nomor maka pls akan terisi 100.000.Ini btul sy sdh kirim 15 nomor, sy cek pls langsung M’KIOS masuk 100.000. Btul ini, sbrkn 15 org.”

Isi sms ini jelas mengganggu karena pertama, pengirimnya anonim. Kedua, sampai kini belum ada kabar resmi dari Jendral Gatot Nurmantyo untuk berpolitik. Kabar terakhir tentang mantan Panglima TNI itu kini sibuk beternak ayam petelur di Purwakarta. Ketiga, tidak jelas apa kepentingan Partai Gerindra membagikan pulsa sebesar Rp 100.000,00 sebagaimana bunyi sms tersebut di atas.

Mari kita urai. Pengiriman pesan pendek anonim merupakan bentuk ketidakpercayaan diri. Sulit mendeteksi kebenaran isi pesan pendek karena ketika nomor tersebut ditelpon ternyata nomornya tidak aktif. Pengirim tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Jenis isi pesan pendek anonim pun beragam.

Mungkin Anda pernah menerima pesan pendek yang berisi tentang mimpi seorang imam mesjid di Mekkah yang bertemu dengan Rasulullah Muhammad saw. Lucunya, ending pesan itu mengancam: jika tidak meneruskan sms kepada 20 orang maka Anda akan celaka. Sms berantai ini pun berakhir dengan sendirinya.

Mungkin juga Anda pernah menerima pesan mama minta pulsa 20 ribu karena mama sedang berurusan di kantor kepolisian dan lupa membawa dompet. Sms ini hilang dengan sendirinya serta hanya berhasil jadi plesetan: papah minta saham.

Pesan berantai cukup ramai sebelum internet dengan mudah diklik di genggaman. Awal kehadiran ponsel di Indonesia cukup riuh dengan kemunculan pesan berantai melalui sms.

Kembali ke pesan berantai menyoal Pak Gatot Nurmantyo. Selepas jabatannya, Pak Gatot ada pemberitaan beliau ditawari/ dipersilakan Prabowo Subianto untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Relasi isi sms di atas sangat jauh dengan gencarnya pemberitaan Partai Gerindra mencalonkan ketua umumnya di kursi kepresidenan.

Dengan demikian kemunculan kembali sms berantai (yang tidak bertanggung jawab dan tidak percaya diri) merupakan jenis keisengan yang tidak penting. Bila Anda menerima pesan berantai maka lupakankah atau hapus saja. Jangan percaya pada isi pesan tersebut. []

*Kolomnis, tinggal di Cirebon.

Komentar