oleh

Pementasan Drama Kolosal “Pertempuran 10 November” di Lapangan Ranggajati

Cirebontrust.com – Pertempuran mempertahankan kemerdekaan di Surabaya ditampilkan kembali dalam bentuk drama kolosal. Pertempuran antara arek Suroboyo dengan tentara sekutu dan Belanda, diperagakan seusai upacara peringatan HUT RI ke-72 di lapangan Ranggajati. Sebanyak 490 siswa sekolah di Kabupaten Cirebon dilibatkan dalam drama kolosal ini.

Rakyat Surabaya yang dikomando oleh Bung Tomo meminta restu untuk menyerang tentara sekutu dan Belanda kepada KH. Hasyim As’ari yang ada di Jombang. Namun betapa terkejutnya Bung Tomo ketika diminta menunggu Singa Jawa Barat. Bung Tomo heran dengan seorang yang disebut KH. Hasyim sebagai Singa Jawa Barat.

KH. Abbas Fuad Hasyim dari Buntet Pesantren Cirebon adalah yang disebut singa Jawa Barat. Mendengar perintah dari Kiai Hasyim, Bung Tomo pun heran dengan sosok tersebut. Akhirnya Bung Tomo pun meminta petunjuk kepada KH. Abbas yang datang ke Surabaya untuk ikut bertempur.

Sutradara dan Koreografer dari drama kolosal ini, H. Nur Taufiq HRS mengatakan Cirebon mempunyai andil yang begitu besar dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Menurutnya arek Suroboyo yang hendak bertempur menunggu perintah dari KH. Abbas.

“Bung Tomo saat itu hendak melakukan serangan terhadap tentara sekutu. Namun mendapat perintah dari Kiai Hasyim untuk menunggu Kiai Abbas dari Cirebon. Setelah datang Kiai Abbas memerintahkan agar penyerangan dilakukan pada pukul 05.00 WIB, 10 November saat itu,” katanya.

Menurutnya selama ini pertempuran di Surabaya hanya sosok Bung Tomo saja yang diketahui. Namun dibalik itu semua ada peran Kiai dari Cirebon yang mempunyai andil yang besar dalam pertempuran itu.

“Termasuk saya tahunya ya Bung Tomo. Tapi ternyata ada peran dan Kiai Abbas juga,” imbuhnya. (Iskandar)

Komentar