oleh

Pemda Kota Cirebon Perbaiki Data Penerima Bantuan Sembako

Citrust.id – Kota Cirebon menempati urutan keempat dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat yang berhasil memperbaiki data penerima bantuan program sembako atau yang sebelumnya bernama Bantuan Pangan non-Tunai (BPNT). Menduduki urutan nomor empat, Kota Cirebon telah memperbaiki data sebanyak 99,25 persen atau hampir 100 persen dari total 21.980 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindung Anak (DSPPPA) Kota Cirebon, Santi Rahayu, mengatakan, keberhasilan Kota Cirebon itu diungkap dalam Rakorda Tim Koordinasi dan Pelaksana Penyaluran Program Sembako di Bandung pada 5 April.

Berada di urutan keempat, artinya Pemeringah Daerah Kota Cirebon serius memperbaiki data bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia agar bantuan program sembako tersebut tepat sasaran,” ujar Santi, Kamis (15/4).

Ia menyebutkan, rakorda tersebut fokus membahas perbaikan data. Kemensos RI terus melakukan perbaikan data hingga kini. Diharapkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah sinkron dengan Disdukcapil.

“Kami di daerah intens melakukan perbaikan dan selalu berkoordinasi dengan Disdukcapil. Alhamdulillah, perbaikan data cepat mendekati 100 persen, meskipun Kemensos RI masih belum selesai melakukan perbaikan data,” tuturnya.

Kota Cirebon sendiri memiliki 21.980 KPM program Sembako. Setelah dilakukan perbaikan data 99,25 persen, perbaikan tersebut kini di angka 20.073 KPM.

“Sisanya mungkin masih bertahap. Kemensos RI melakukan perbaikan data. Ini untuk update data barangkali ada KPM yang telah meninggal dunia, pindah domisili dan sebagainya,” ungkapnya.

Pada penyaluran sembako Maret-April lalu, DSPPPA menyalurkan kepada 12.383 KPM. Saat itu, perbaikan data baru mencapai di angka 12.383 KPM.

“Namun, beberapa hari yang lalu angka perbaikan data sudah di angka 20.073 KPM,” jelas Santi.

Sementara itu, Faisal Ardi, Koordinator Daerah Program Sembako Kota Cirebon, mengatakan, KPM yang kini datanya masuk ke angka 20.073 tersebut bisa mendapatkan program sembako untuk periode Maret-April.

“Misal, saat datanya masih 12.383, ada KPM yang tidak menerima sembako Maret-April. Namun, setelah diperbaiki, dia masuk ke data yang 20.073 KPM. Maka, dia bisa dapat Ssembako Maret-April secara menyusul,” ujarnya.

Faisal menambahkan, KPM yang menerima bantuan program Sembako ini tidak boleh beririsan dengan program lain, seperti bantuan sosial tunai (BST). Penerima bantuan program sembako tidak akan dapat BST dan sebaliknya.

Program sembako merupakan bantuan dari Kemensos RI kepada KPM yang berisi aneka pangan yang memenuhi protein nabati, hewani, vitamin dan mineral. Kalkulasinya senilai Rp200 ribu per-KPM. Bantuan non-tunai itu diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang yang bekerja sama dengan bank. Sejak pandemi Covid-19, jumlah bantuan naik menjadi Rp200 ribu dari semula Rp110 ribu. Sempat juga di angka Rp150 ribu penerima. (Haris)

 

Komentar