oleh

Obrog Ular Sanca Jadi Hiburan Idul Fitri Masyarakat Desa Kejiwan Kab. Cirebon

CIREBON (CT) – Berbekal alat musik gitar dipadu dengan seperangkat perkusi seperti dogdog besar dan kecrek yang nangkring di atas sepeda onthel, sepasang gong besar, dan seperangkat sound system serta toa alakadarnya, obrog ular sanca sukses menghibur masyarakat Desa Kejiwan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon di momen Idul Fitri 1437 H.

Selain menghibur masyarakat dengan tembang Panturaan, kehadiran grup obrog ular sanca keliling itu menjadi ajang anak-anak mengenal binatang melata. Ada pula yang ingin menyentuh langsung satwa liar tersebut.

Tanpa ragu, satu orang wanita dewasa dan anak kecil lincah bergoyang sambil melilitkan ular sanca kembang ukuran besar dan kecil di tubuh masing-masing. Meski mendengar kabar mengenai penyanyi dangdut yang tewas dipatuk kobra saat manggung, biduan-biduan itu sedikit pun tidak menampakkan raut cemas.

Enggak takut. Ularnya kan nggak gigit karena udah ditutup mulutnya,” ujar Ririn si penari ular cilik yang bercita-cita ingin menjadi artis, Rabu (6/7).

Dentuman musik terus mengalun mengiringi gerakan keduanya. Sontak pemandangan tersebut mencuri perhatian dan dalam sekejap kerumunan warga berjubal dan melemparkan uang recehan ke dalam baskom yang telah disediakan.

“Kalau lagi rame ya bisa dapet beras 10 karung, sawerannya 600 ribu, nanti hasilnya dibagi rata,” ujar Lena, si penari ular dewasa. Biasanya, kegiatan manggung keliling kampung tersebut, lanjut Lena, hanya dilakukan ketika momen ramadan di malam hari hingga sahur. Namun saat Idul Fitri, jam terbang berubah menjadi siang hingga menjelang petang. (SW/CT)

Komentar