oleh

Nilai Investasi Tinggi, Angka Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Cirebon Malah Naik

CIREBON (CT) – Pembangunan hotel dan supermarket secara masif di Kota Cirebon mulai terjadi pada medio 2013. Saat itu, Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), yang jadi pedoman pembangunan Kota Cirebon baru disahkan.

Setelah mengetahui wilayah mana saja yang bisa dieksploitasi di Kota Cirebon, para investor berbondong membangun banyak gedung tinggi berupa hotel dan supermarket. Namun miris, pertumbuhan investasi itu seperti tak dapat meningkatkan hajat hidup warga pribumi Kota Cirebon sendiri.

Tercatat, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, pada interval 2013 hingga 2014, ada sekira 31 hotel baru yang tumbuh di kota yang hanya memiliki luas 38 kilometer persegi itu. Berbanding terbalik, di interval yang sama, pengangguran di Kota Cirebon malah melonjak 3.600 jiwa, dengan jumlah pengangguran terbuka di Kota Cirebon sebanyak 16.221 jiwa pada 2014, setelah pada tahun 2013 hanya ada 12.561 pengangguran.

“Saya juga heran, padahal kita sudah berupaya membangun kota dengan menerima banyak investor, yang tentunya bisa membuka banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat. Namun angka pengangguran dan kemiskinan masih saja terjadi, kita akan mengupayakan agar menekan angka kemiskinan dan pengangguran ini,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Asep Dedi.

Fakta di atas seperti menunjukan bahwa, geliat ekonomi kota yang juga diusung Pemprov Jawa Barat sebagai kawasan metropolitan itu tidak tepat sasaran. Nyatanya, masih ada sekira 140.000 warga pra-sejahtera dengan 109.250 diantaranya merupakan warga fakir miskin. (Wilda)

Komentar