CIREBON (CT) – Bahaya penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) bisa meningkatkan rasa prustasi yang berlebih pada diri seseorang. Ahli psikologi Dra. Ami Lesdiawati dosen Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Sunan Gunung Jati (Unswagati) menjelaskan apa bahaya Napza. Selasa (16/12).
Pengguna napza tentu memiliki resiko yang sangat berbahaya pada diri seseorang yang menggunakan napza. Terutama psikologis mereka yang cenderung labil. Bagi remaja usia sekolah apabila mengkonsumsi napza maka akan menimbulkan frustasi yang berlebih yang akan mengakibatkan sulit berfikir bahkan akan berakibat putus sekolah.
Ketergantungan terhadap napza akan terus berlanjut. Pasalnya apabila seseorang sudah frustasi, mereka akan mencari kesenangan yang sesaat. Yaitu dengan kembali mengkonsumsi napza.
Secara fisik, napza akan merusak jaingan syaraf motorik utama. Yaitu syaraf yang menghubungkan antara pemikiran dan tindakan seseorang. Bila syaraf ini rusak, kecenderungan motorik atau tidakan seseorang akan tidak terkendali. Seperti orang yang mabuk jalannya sempoyongan, itu adalah salah satu contoh bahwa syaraf motorik tidak lagi berfungsi maksimal. Karena otak tidak mampu memberikan perintah langsung kepada anggota tubuh.
“Tentu yang namanya napza berbahaya. apapun bentuknya. karea ini akan merusak jaringan syaraf dalam tubuh. Seara kepribadian seseorang juga akan berubah. Akan mudah frustasi.” jelasnya.
Untuk memutus rantai kebiasaan penggunaan napza tentu tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak bisa. Diantaranya yaitu dengan membersihkan racun yang ada dalam tubuh, yang terpenting adalah tutup semua akses antara pengguna dan produsen atau pengedar napza, dan karantina bagi mereka pengguna napza. Masa karantina masing-masing orang berbeda, tergantung tingkat pemakaian seseorang terhadap napza. Selain itu kepribadian seseorang juga berpengaruh pada proses penyembuhan napza. (CT-107)
Komentar