oleh

MUI Deteksi Ada 144 Aliran Menyimpang hingga Sesat di Jabar

BANDUNG (CT) – Dalam 15 tahun terakhir, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat mengklaim, telah mendeteksi 144 ajaran yang dianggap menyimpang hingga sesat. Sebagian besar ajaran tersebut tersebar di Cirebon, Bogor, dan Bandung.

Sekretaris Umum MUI Provinsi Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, aliran sesat memang banyak muncul di tiga wilayah itu. “Namun secara umum, semua daerah di Jawa Barat juga tidak luput dari jangkauannya,” katanya seusai memimpin pengucapan dua kalimat syahadat warga Jabar korban Gafatar, di gedung Dinas Sosial Jawa Barat, Kota Cimahi, Senin (01/02).

Menurut Rafani, dari 144 aliran tersebut, yang cukup menyita perhatian ialah aliran “Hidup di Balik Hidup”, “Al-Quran Suci”, “Surga Eden”, “Milah Ibrahim”, “Siliwangi Panjalu” “Lia Eden”, dan “Al-Qiyadah Al-Islamiyah”. “Dan yang cukup menyita perhatian itu ada seorang warga Bandung bernama Sayuti. Dia seorang tukang cukur yang mengaku sebagai nabi,” kata dia.

MUI Jawa Barat, menurut dia, berupaya semaksimal mungkin mengatasi keberadaan 144 aliran sesat tersebut. Namun ada sejumlah kesulitan yang dihadapi pihaknya, seperti aliaran atau ajaran tersebut muncul sebentar ke permukaan publik kemudian hilang. (Hanum)

Komentar