Ilustrasi
CIREBON (CT) – Selepas hutan belantara terdapat dataran yang luas yang mana diyakini menyimpan misteri Arcopodo yang artinya arca kembar. Hal ini mengingatkan pada sebuah legenda Mahameru, yang mengisahkan ditempat tersebut dulunya ada arca kembar yang berdiri tegak. Pendiri arca kembar itu adalah prajurit dari Kerajaan Majapahit.
Anehnya, arca kembar tersebut tidak dapat dilihat oleh sembarang orang. Hanya orang tertentu saja yang dapat melihat keberadaannya. Lebih tepatnya setiap orang yang melihat arca kembar tersebut tidak sama mengenai wujudnya. Dalam sebuah kasus ada yang mengatakan bahwa melihat arca itu wujudnya sebesar anak kecil. Namun, ada juga yang mengatakan wujud arca tersebut bisa nampak dari jarak jauh, yang artinya berwujud seperti raksasa. Arcopodo merupakan pos dataran terakhir sebelum menuju puncak Mahameru.
Seperti biasanya, sebelum menuju puncak para pendaki diberikan wejangan untuk tidak berkata kotor atau berperilaku aneh-aneh selama pendakian seperti merusak alam. Banyak kejadian pendaki yang melanggar aturan ini akan terjebak bahkan tersesat selama pendakian. Konon, ceritanya banyak orang meyakini Mahameru sebagai wilayah yang suci kediaman para dewa yang senantiasa menjaganya.
Selain misteri Arcopodo, ada pula misteri tentang hantu perempuan di Ranu Kumbolo, Ikan Mas yang tidak boleh ditangkap di Ranu Kumbolo, Kemunculan mahluk Kerdil di Ayeg-ayeg selepas magrib, penampakan di jembatan merah, angkernya shelter di Kalimati, dan misteri orang misterius yang sering mengajak kenalan bernama Kelik. Menurut warga Ranupane yang menjadi porter gunung semeru. Dahulu ada anak Jogja bernama Kelik yang mengalami kecelakaan di lereng pasir gunung semeru. Sehingga meninggal dunia di daerah batas vegetasi gunung semeru.(Net/CT)
Komentar