oleh

Misteri Pillbox Benteng Perlindungan Masa Penjajahan Jepang di Desa Dadap Indramayu

Citrust.id – Masyarakat Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan bangunan, mirip benteng perlindungan. Bangunan tersebut ditemukan, sebanyak tiga buah di dekat pantai Dadap.

Bangunan pertama ditemukan blok Kongsi Lawas atau Baro Buntung. Kondisi bangunan dalam masih utuh. Bangunan tersebut, berbahan cor-coran dan besi, bahkan lengkap dengan dua jendela pengintai dan satu pintu.

Kepala Desa Dadap, Asrikin mengatakan, temuan bangunan pengintai tersebut, diyakini peninggalan masa penjajahan Jepang, sekira tahun 1970-an. Namun, keberadaannya baru diketahui sekarang karena kondisinya terpendam abrasi pantai.

“Awalnya informasi diperoleh dari anak seorang tokoh masyarakat, yakni Pak Sentot yang menyatakan di Dadap banyak sekali tinggalan masa penjajahan Jepang,” kata Asrikin, Jumat (3/1) pagi.

Berdasarkan informasi tersebut, Asrikin bersama masyarakat melakukan pencarian, hingga ke lokasi  dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hasilnya, ditemukan sebuah bangunan berupa pillbox perlindungan. Sedangkan, dua  pillbox lindungan lainnya berada di muara pelabuhan Dadap dan sisi pantai Blok Baro Buntung.

“Kami juga menemukan parit yang posisinya berada di tengah laut dan bekas bangunan mercusuar,” jelasnya.

Temuan ini, lanjut Asrikin, akan dikoordinasikan dengan Tim Ahli Cagar Budaya dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Indramayu. “Bila memungkinkan, temuan tersebut akan dijadikan obyek wisata budaya bagi masyarakat,” ungkap Asrikin.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu, Dedy Musashi mengakui, sudah melaporkan temuan masa kolonial tersebut, ke Balai Arkeologi Bandung dan Balai pelestarian Cagar Budaya Banten.

“Temuan pillbox masa kolonial ini, dapat menjelaskan kekunaan Dadap yang identik sebagai kawasan pelabuhan pada masa lalu. Karena, konon Dadap dikenal sebagai salah satu pelabuhan tua di pesisir jawa,” jelas Dedy.

Kasie Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Suparto Agustinus berencana, untuk memasukan temuan masa kolonial ini kedalam obyek Diduga Cagar budaya (ODCB).

“Temuan berupa benteng lindungan ini, selain di Dadap juga ditemukan di Desa Karangsong. Hanya saja, kondisinya sudah rata dengan tanah akibat pembangunan perluasan pelabuhan perikanan Karangsong,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Tinus akan mengupayakan, agar temuan ini bisa dijadikan objek wisata cagar budaya bagi masyarakat di Indramayu. (Aming)

Komentar