oleh

Miris, TKW Asal Majalengka Kerja di Dubai Cacat Dianiaya Majikan

Majalengkatrust.com – Kembali nasib pahlawan devisa dari Indonesia mengalami nasib tragis di luar negeri. Kali ini sorang Tenaga Kerja Indonesia  yang bekerja di  Dubai, Casih  (45), Blok Sabtu, RT 15/07, Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, mengalami sejumlah bekas luka di bagian tubuhnya.

Kondisi luka korban diduga akibat alami kekerasan, dia baru bekerja selama 10 bulan di Dubai ini, kini mengalami cacat permanen di bagian tangan kirinya.

Bagian lengan kiri korban sempat mengalami patah sehingga kini tangannya sulit diluruskan, dibagian punggung terdapat bintikak serta kedua kakinya bengkak-bengkak.

Gaji selama 10 bulan bekerja hanya diterima sebesar Rp 2.800.000 dengan alasan gaji sudah dipotong, hanya majikannya tidka menjelaskan siapa yang motong dan kenapa dipotong.

Karena tak produktif lagi akhirnya korban dipulangkan secara paksa oleh majikannya  dengan ongkos pribadi.

Casih saat ditemui di rumahnya, Minggu (19/02) mengatakan, dia tiba dari Dubai pada Sabtu (4/2/2017) lalu, dia mengaku dipulangkan oleh majikannya namun ongkos kepulangan ditanggung pribadi dari uang gaji yang diberikan oleh majikannya sebesar Rp 2.800.000 selama 10 bulan bekerja di sana.

Sayangnya Casih yang hanya tamatan SD tersebut mengaku tidak mengetahui siapa nama majikannya dan didaerah mana persisnya dia bekerja.

Bahkan Casih pun mengaku tidak mengetahui PJTKI mana atau perusahaan mana yang memberangkatkannya bekerja ke Luar Negeri.

Dia hanya menyebutkan 11 bulan yang lalu dia menginginkan bekerja di Arab untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta berharap bisa punya rumah setelah ditinggal suaminya yang meninggal beberapa tahun lalu.

Tak lama setelah mengutarakan keinginnya kepada tetangga dan sejumlah orang datang seorang agen yang biasa memberangkatkan TKI ke Luar Negeri, Suandi asal Cirebon.

Prosespun tidak lama bahkan hingga dia memiliki faspoor untuk bekerja di Arab serta diapun tidak mengalami pendidikan terlebih dulu.

“Begitu terima paspor saya langsung berangkat ke Jakarta ditampung di sebuah rumah, esoknya langsung berangkat naik pesawat. Saya langsung bekerja di sebuah keluarga besar,” ungkap Casih. (Abduh)

Komentar