oleh

Minimalisir Konflik Pilkada, Komisi I DPRD Jawa Barat Kunjungi KPU Majalengka

Majalengkatrust.com – Komisi I DPRD Jawa Barat mengunjungi KPU Majalengka dalam rangka monitoring Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 di aula KPU Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Selasa (03/10).

Sekretaris Komisi I Diding Saefudin Juhri mengatakan terkait Pemilu baik Pilkada maupun Pileg, khususnya terkait Pilgub Jabar Komisi I DPRD Jabar melakukan monitoring ke seluruh KPU di 27 kabupaten/kota.

“Apabila ada kendala dan bisa meminimalisir potensi konflik di kabupaten/kota dan setelah pemilu selesai tidak ada masalah,” ujar Diding politisi dari PPP ini.

Diantara anggota Komisi I yang hadir Bambang Mujiarto dan Iis Kurniasih dari PDIP, Tate Qomarudin dari PKS serta M. Iqbal MI dari Fraksi Nasdem.

Ketua KPU Majalengka Supriyatna mengatakan momen kunjungan Komisi I merupakan momen yang tepat, karena biasanya setelah pemilu sepi, namun sekarang menjelang Pemilu ramai dikunjungi lagi padahal siklus pemilu terus berputar.

“Hari ini kita menyelenggarakan Pilbup Majalengka, Pilgub Jabar dan Pileg serta Pilpres 2019 dan hari pertama kita menerima pendaftaran partai politik peserta pemilu 2019 mendatang,” ungkap Supriyatna.

“Anggaran Pilbup kita terkecil di Jawa Barat yaitu hanya Rp18 miliar dari ajuan awal Rp59 miliar serta ajuan terakhir Rp30 miliar dan yang saya pertahankan anggaran PPS, Linmas dan PPDP, dan kalau di bawah Rp18 miliar saya tidak sanggup melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2019,” ungkap Supriyatna.

Supriyatna mengungkapkan saat menyelenggarakan Pilkada 2013 juga hanya dianggarkan Rp16 miliar, terkecil di Jawa Barat. Namun dengan anggaran tersebut, di Jawa Barat sukses digelar dengan partisipasi di atas 70 persen.

“Debat kandidat akan disiarkan di radio. APK dan ABK hanya 10 persen dari jumlah KK. Yang tidak boleh oleh pasangan calon iklan di radio, tv dan media cetak, itu harus didanai oleh KPU,” ungkap Supriyatna.

Untuk sosialisasi, lanjut dia, ada sosialisasi temu warga di lima titik yang tingkat partisipasinya paling rendah, disamping sosialisasi dengan pemilih Pemula yang kita dompleng dengan sosialisasi Pemilihan Gubernur. (Abduh)

Komentar