oleh

Minim Pendonor, PMI Majalengka Kekurangan 500 Labu Darah Per Bulan

MAJALENGKA (CT) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Majalengka mengaku kekurangan stok darah untuk memenuhi kebutuhan di Majalengka. Bahkan setiap bulannya, setidaknya PMI kekurangan 500 labu agar bisa menutup kekurangan permintaan darah di kota tersebut.

“Jumlah pendonor rutin hanya 1.000 orang per bulan, rata-rata kurang 500 labu darah per bulan,” kata Kasi Pelestarian Pelayanan Donor Darah Sukarela (P2DS) PMI Kabupaten Majalengka Rahmat Gozali kepada CT, Kamis (04/02).

Sementara menurutnya, peningkatan kebutuhan darah terus meroket hingga 20 persen dari tahun 2013 hingga sekarang.

“Kita bahkan sampai nyari pendonor ke luar kota, kita kemarin ke STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri) Jakarta, ke UI, Unpad dan ITB untuk mendapatkan pendonor. Bahkan kita selalu jemput bola ke setiap Kecamatan,” ungkapnya.

Rahmat yang juga Ketua Organisasi Penderita Thalasemia Kabupaten Majalengka mengungkapkan, kekurangan darah 500 labu per bulan itu belum termasuk permintaan rutin tambah darah penderita Thalasemi, sebanyak 100 orang dan cuci darah penderita hemodialisa sebanyak 200 orang.

“Kasian rata-rata penderita Thalasemia dan hemodialisa (tidak bisa memproduksi darah sendiri sejak lahir, red) dari golongan menengah ke bawah, yang tiap bulan tambah darah gratis dan cuci darah gratis lebih dari 300 orang per bulannya,” ungkapnya.

Rahmat juga mengungkapkan PMI Kabupaten Majalengka belum bisa melayani pasien DBD, karena tidak mempunyai mesin trombositnya.

“Pasien DBD, darahnya mengambil dari Cirebon, kita imbau semua lapisan masyarakat untuk sukarela secara rutin mendonorkan darahnya demi rasa kemanusiaan,” ungkapnya. (Abduh)

Komentar