oleh

Masyarakat Mengeluh Tarif Angkutan Umum Naik Hingga 80 Persen

MAJALENGKA (CT) – Sejumlah Penumpang angkutan umum di Majalengka mengeluhkan kenaikan ongkos yang mencapai 50 % hingga Rp 80 %, sama dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak itu sendiri bahkan ada yang lebih, kondisi tersebut dianggap memberatkan penumpang.

Menurut Sri Susilawati warga Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka yang setiap hari menggunakan angkutan numum jenis elf  ke tempat kerjanya di Talaga, ongkos angkutan Cigasong-Talaga yang semula hanya Rp 7.000 kini mencapai Rp 12.000 atau naik sebesar Rp 5.000. Kenaikan sebesar itu dianggap tidak wajar karena nekaikan BBM hanya Rp 2.000/liter.

“Setiap awak angkutan menarapkan tarif yang berbeda tergantung jurusan kendaraan, kalau kendaraan jurusan Cikijing-Kadipaten hanya menaikan ongkos angkutan Rp 1.000 hingga Rp 2.000 saja, tapi kalau kebetulan menaiki angkutan jurusan Cijiking-Bandung, ongkos Talaga-Cigasong mencapai Rp 12.000 padahal awalnya sama hanya Rp 7.000.” ungkap Sri, Minggu (23/11).

Sedangkan tarif angkutan kota Cigasong-Kadipaten yang semula Rp 5.000 kini naik sebesar Rp 4.000 atau menjadi Rp 9.000, Munjul-Majalengka naik Rp 1.000 atau menjadi Rp 4.000 karena awalnya hanya Rp 3.000. ongkos angkutan Kadipaten-Jatitujuh yang semula Rp 7.000 kini naik Rp 2.000 atau menjadi Rp 9.000.

Hal senada dikatakan Rumi warga Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka mengaku sempat bersitegang dengan pengemudi angkot yang ditumpanginya karena menaikan ongkos angkutan yang terlalu tinggi mencapai Rp 3.000. Kondisi tersebut dianggap berlebihan yang membebankan kenaikan BBM sebesar Rp. 2000 kepada setiap penumpang.

“Saya biasanya naik dari Cigasong ke Munjul itu hanya membayar Rp 4.000 plus satu karung belanjaan yang disimpan di bawah dan itu tidak menganggu penumpang lain, kemarin saya diminta Rp 6.000 jelas marah lah, angkutan lain yang hanya menyertakan bagasi satu karung tidak pernah memungut biaya tambahan, ini saya sudah berbaik hati malah pengemudi marah minta ongkos lebih, alasannya bensin naik Rp 2.000 saya dibentak harus mengerti itu,” ungkap Rumi. (CT-110)

Komentar