oleh

Masyarakat Jabar Gelar Deklarasi Perangi Hoax

Citrust.id – Forum diskusi aktivis lintas generasi Jawa Barat, menggelar deklarasi dan pernyataan sikap bersama memerangi hoax, karena merusak tatanan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, Selasa (20/03) di sebuah cafe di kota Majalengka.

Pemateri dalam kegiatan tersebut, Dr Asep mengatakan, untuk memberantas hoax sedikitnya ada kerjasama tiga komponen yang dibutuhkan.

Pertama, dari komponen pemerintah, dimana dengan dikeluarkannya UU ITE. Dalam UU tersebut sangat jelas ancaman baik bagi yang memproduksinya maupun yang menyebarkan berita tersebut.

Kedua, unsur lembaga pendidikan baik formal dan non formal. Karena menurut Asep, peran lembaga tersebut sangat besar untuk memberikan pemahaman terkait bahaya berita hoax maupun dampak yang akan ditimbulkan. Sementara komponen ketiga adalah individu kita sendiri.

“Dengan bertabayun dalam menerima informasi, hal itu adalah langkah paling konkret yang harus dilakukan untuk mencegah berita hoax,” tandasnya.

Dijelaskan Asep, dengan adanya demokrasi yang terkadang kebablasan dan tidak terkontrol, berita hoax sangat mempengaruhi terhadap individu dan masyarakat. Untuk mendeteksi adanya berita hoax tersebut, menurut Asep, cirinya ada harapan dan ketakutan agar masyarakat berubah.

“Hoax berpengaruh dan mengakibatkan ketakutan di masyarakat karena ada unsur ujaran kebencian dan ujaran kebencian di dalamnya. Efek dari berita tersebut berakibat akan menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, pemateri lain dari unsur media, Tati Purnawati S.Sos mengatakan, peran media juga sangat penting untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya berita hoax dan ujaran kebencian.

Dia berpesan kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya terhadap berita yang beredar terutama di media sosial. Sebaiknya, cari pembanding sebagai sumber referensi lain ketika menerima informasi yang beredar.

“Kami sebagai insan media ketika mendapatkan informasi untuk diolah menjadi berita, selalu mencari dan mengecek kebenaran informasi tersebut. Biasanya kami mencari minimal tiga narasumber yang berbeda sebagai langkah agar berita tersebut benar-benar akurat,” tandasnya.

Sementara di ahir acara, seluruh peserta menyatakan ikrar yang dibacakan bersama. Adapun isi dari ikrar tersebut diantaranya, menolak keras dan menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi hoax, karena akan mengancam kehidupan sosial masyarakat yang sudah harmonis dan akan mengancam stabilitas kehidupan berbangsa dan keutuhan NKRI.

Kedua, untuk menghadapi perkembangan kemajuan jaman era digital, kemajuan teknologi informasi, kami mengajak untuk meningkatkan keimanan, kesadaran tauhid dan kesadaran kebangsaan. Sehingga dalam situasi gempuran apapun kita tetap bisa menjaga kedaulatan NKRI.

Ketiga, mengajak untuk tidak henti-hentinya berdoa pada Allah SWT, memohon perlindungan dan keselamatan untuk semua warga Indonesia, para pemimpin negeri agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam tata kelola negeri ini, sehingga bisa tercapainya tujuan negara mensejahterakan semua lapisan masyarakat Indonesia. /abduh

Komentar