Citrust.id – Penyebaran Islam sejak dulu tidak pernah lepas dari masjid. Tidak heran jika di sejumlah daerah memiliki masjid kuno yang hingga kini masih digunakan sebagai tempat ibadah.
Cirebon menjadi salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak masjid kuno, seperti Masjid Pejlagrahan yang ada di Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon.
Masjid Pejlagrahan dibangun oleh Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang yang merupakan Putra Raja Padjadjaran, Prabu Siliwangi. Pangeran Cakrabuana juga merupakan pendiri Kesultanan Cirebon.
Tahun dibangun Masjid Pejlagrahan terdapat dua versi, yakni tahun 1445 M menurut Suaka Purbakala dan 1452 M menurut Babad Cirebon. Sedangkan luas Masjid Pejlagrahan yaitu 8×6 meter.
Ketua DKM Masjid Pejlagrahan, Sulaeman mengatakan, lokasi masjid saat ini berada di tengah permukiman warga, di Lemahwungkuk. Padahal dulu masjid ini dibangun untuk para nelayan lantaran kawasan tersebut merupakan kawasan pantai.
“Dulu masjid ini dekat laut, sehingga saat nelayan selesai berlayar tempat ibadahnya tidak jauh,” ujarnya, Senin (19/4) sore.
Sulaeman juga mengatakan, selama ini Masjid Pejlagrahan sudah dilakukan renovasi dua kali, salah satunya pada 11 Juni 1994. Renovasi dilakukan karena bagian dinding bagian depan dan samping sudah lapuk.
“Saat itu sekaligus ada perluasan, karena jemaah juga bertambah. Tapi bentuk utama masjid kuno tidak berubah, hanya untuk memperkuat bagian yang sudah lapuk,” jelasnya.
Sulaeman juga menyebutkan, masih ada beberapa bagian masjid dan benda yang memang tetap utuh sejak dulu. Seperti kayu pada bagian atap, mimbar khutbah, tongkat besi khutbah serta kayu dan saka yang memiliki ornamen khas.
Selain itu, aktivitas keagamaan di Masjid Pejlagrahan juga masih aktif, selain salat lima waktu, ada pengajian mingguan yang diikuti oleh masyarakat setempat hingga salat tarawih dan tadarus selama Ramadan.
“Alhamdulillah beberapa masih terawat dan dijaga dengan baik. Saat ini Masjid Pejlagrahan juga sudah menjadi destinasi wisata religi Kota Cirebon,” katanya. (Aming)
Komentar