oleh

Mainan-mainan Tradisional Indonesia yang Terancam Hilang

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Indonesia memiliki ribuan permainan tradisional yang tersebar di seluruh daerah dan kepulauan. Sayangnya, sejumlah permainan tradisional itu sudah jarang dimainkan dan hampir punah terkalahkan oleh gawai-gawai canggih. Sepertinya, generasi 90-an adalah generasi terakhir yang masih mengalami masa kecil dengan permainan tradisional. Sedih ya?

Dodi, pemandu di komunitas Gudang Dolanan Indonesia menyebutkan bahwa beberapa permainan yang terancam hilang tersebut adalah:

Bulu Ayam
Seperti namanya, mainan tradisional asal Bengkulu ini dibuat dari bulu ayam dan karet yang berbunyi. Cara memainkannya seperti sepak takraw, di mana bulu ayam ditendang ala juggling bola tanpa boleh menyentuh tanah.

Erek-Erek Bekicot
Berasal dari Rembang, Jawa Tengah, mainan ini sangat sederhana dan hanya dibuat dari dua buah cangkang bekicot yang ditancapkan pada dua batang bambu lalu dibunyikan. Akan lebih seru jika memainkannya bersama-sama dengan beragam ukuran cangkang bekicot sehingga menciptakan harmonisasi nada.

Japi-Japi Palapa
Mainan ini serupa replika gerobag sapi yang dibuat dari bambu, tempurung kelapa, kayu, dan kulit kayu. Mainan tradisional dari Palu, Sulawesi Tengah, ini pastinya tak kalah seru dari mobil-mobilan modern yang sekarang bermunculan.

Sepit-Sepitan
Sepit-sepitan berasal dari Bali, berupa dua buah tabung silinder berbeda ukuran yang terbuat dari bambu. Cara bermainnya, anak-anak menyiapkan sejumlah bola pingpong atau kelereng lalu berlomba-lomba memasukkannya ke dalam dua tabung itu menggunakan jepitan bambu.

Petasan Busi
Bisa dibilang mainan ini sudah tergeser petasan komersial yang dengan mudah bisa dibeli dan didapatkan. Namun, sejak dahulu anak-anak di banyak daerah sudah kreatif membuat petasan dengan memanfaatkan barang bekas yang tak lagi digunakan seperti busi sepeda motor, tali rafia, paku/jeruji sepeda, dan pentol korek api yang telah diserut. (Net/CT)

Komentar