oleh

Lupus, Penyakit yang Sulit Dideteksi

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang semua organ tubuh. Manusia membentuk antibodi yang berguna untuk melindungi tubuh dari berbagai serangan virus, kuman, ataupun bakteri. Namun, pada pasien lupus, produksi antibodi tidak normal atau berlebihan.

Antibodi ini justru tak lagi berfungsi menyerang virus hingga bakteri dalam tubuh, tetapi menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri. Penyebab lupus pun hingga kini belum diketahui secara pasti.

Sandra C. Raymond, President dan CEO dari Lupus Foundation of America (LFA) mengatakan, bahwa penyakit lupus selama ini belum memperoleh pendanaan untuk riset dan kurang perhatian masyarakat.

Sementara, Ketua Yayasan Lupus Indonesia Tiara Savitri mengungkapkan, bahwa lupus bisa menyerang siapa saja. Berdasarkan data Yayasan Lupus Indonesia, hingga saat ini terdapat 17.286 orang dengan lupus (odapus) di seluruh Indonesia.

Meski begitu, setiap orang bisa melakukan saluri (sadari lupus sendiri) dengan memperhatikan banyaknya gejala yang pernah muncul pada pasien lupus. Gejala awal yang biasanya muncul adalah sakit pada persendian atau tulang, demam berkepanjangan atau panas tinggi bukan karena infeksi, sering merasa lelah, anemia, sakit di dada bila menghirup napas dalam-dalam, hingga gangguan ginjal seperti kebocoran ginjal, dan protein keluar banyak melalui urine.

Waspadai juga gejala yang muncul pada tubuh, seperti kulit sering sekali, ruam kemerahan, muncul bercak merah pada wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu, rambut rontok, ujung jari bewarna kebiruan atau pucat, dan sariawan yang hilang timbul. (Net/CT)

Komentar