oleh

Lilis Penderita Tumor Ganas Terlantar di Rumah Tanpa Perawatan Medis

CIREBON (CT) – Potret kemiskinan dan kurang pedulinya pemerintah, terhadap derita rakyatnya masih terjadi Kabupaten Cirebon. Hal itu, dialami seorang penderita ‎tumor ganas, Lilis Suryani, warga desa Panguragan wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon sejak tiga tahun lalu.

Lilis yang awalnya hanya mengalami benjolan kecil di bagian perut tersebut, saat ini kondisinya semakin memperihatinkan benjolan itu makin membesar dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Pihak keluarga sudah berupaya memutuskan dengan berniat mengangkat tumor dengan cara operasi, mereka terpaksa berhutang ke tetangga untuk bisa mengoperasi sang anak di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dengan kartu jamkesmas dan Kartu Indonesia Sehat.

Namun, bukannya operasi yang didapat, pihak keluarga justru mendapatkan kenyataan pahit lantaran rumah sakit terus mengundur jadwal operasi. Hingga saat ini, di rumah yang cukup sederhana, Lilis Suryani penderita tumor ganas menghabiskan hari-harinya dengan terbaring lemah di atas ranjang.

Lilis yang merupakan pembantu rumah tangga, sudah tak lagi bisa menjalani rutinitas di rumah majikannya. Selain faktor mudah lelah, rasa sakit yang luar biasa ketika tumor yang menempel di perutnya tersebut kambuh, membuat Lilis hanya bisa pasrah dan meninggalkan pekerjaannya.

Bersama sang ibu yang setia menemani dan merawatnya, Lilis berusaha tegar menghadapi penyakit tumor ganas yang telah menggerogoti tubuhnya selama tiga tahun terakhir ini. dengan penuh kasih sayang, sang ibu terus mengipasi bagian perut sang anak yang dirasakan panas dan sakit.

Sesekali, sang ibu mengusap-usap benjolan di perut agar sang anak bisa tetap tenang.‎ Meski terus merasakan sakit, sang ibu hanya bisa pasrah lantaran tak memiliki biaya untuk membawa anaknya ke rumah sakit.

Berbagai upaya telah dilakukan keluarga, mulai dari membawa lilis ke rumah Sakit Arjawinangun-Cirebon, hingga merujuknya ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung.

Pihak keluarga sempat mendapat angin segar setelah dijanjikan operasi oleh RSHS Bandung. Namun, dua kali bolak-balik bandung justru mendapatkan waktu operasi terus diundur oleh pihak rumah sakit.‎

“Kami seakan putus asa, lantaran kartu Jamkesmas dan Kartu Indonesia Sehat dari program pemerintah, sepertinya tak mampu untuk menangani tumor ganas putri saya,” tukasnya. (Sukirno Raharjo)

Komentar