oleh

Kotak Suara Hasil Pilwu Desa Lebakmekar Bakal Dibuka Kembali Akibat Kisruh

Cirebontrust.com – Setelah sekian lama, dari pagi hingga sore menanti, akhirnya panitia Pemilihan Kuwu (Pilwu) Desa Lebakmekar, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon mendapat kepastian waktu untuk pembukaan kotak suara dari Panitia Pengawas (Panwas) kabupaten yakni‎, Selasa (14/11) pukul 10 WIB besok.

Hal itu langsung diumumkan kepada massa pendukung Calon Kuwu (Calwu) nomor urut 1, atas nama Nurudin, yang tak terima hasil Pilwu serentak yang diselenggarakan pada (29/10) lalu. Pasalnya, Calwu mereka merasa dicurangi oleh panitia Pilwu.

“Hasil jawaban dari Panwas, pelaksanaan pembukaan kotak suara tidak bisa hari ini, tapi besok pagi jam 10,” terang Sido, ketua panitia Pilwu.

Mendengar pengumuman tersebut, massa yang sudah lelah menanti, tersulut emosi. Mereka menolak keputusan panitia yang akan melakukan pembukaan kotak suara besok pagi. Massa ingin pembukaan kotak suara dilaksanakan segera (tadi siang).

“Pokoknya dibuka hari ini. Kami sudah lelah, katanya tiga hari. Ini sudah 2 minggu,” ujar Juju, disambut sorak sorai massa lainnya, Senin (13/11).

Merasa, tak puas dengan panitia. Tiga orang ibu-ibu sampai masuk ke ruang kerja camat, yang mana di ruangan tersebut sedang ada rapat tertutup unsur Muspika, terkait penyelesaian sengketa Pilwu ini.

Ketiga ibu itu nekad masuk ke ruangan camat, untuk menuntut agar pembukaan kotak suara dilakukan hari ini.

Sontak, ‎tak mau terjadi sesuatu yang tak diinginkan, camat langsung keluar ruangan untuk menenangkan massa, dan menyuruh mereka membubarkan diri. Pasalnya, pihak Muspika sudah mendapat kepastian dari Panwas kabupaten bahwa pembukaan kotak suara, akan dilakukan besok pagi.

“Untuk pembukaan kotak suara sudah ada kesepakatan, termasuk dari Calwu Nurudin, setuju dilakukan besok pagi jam 10. Jadi sekarang silakan pulang ke rumah masing-masing,” cetus Ikin Nasikin, Camat Greged dihadapan massa.

Namun, lagi-lagi hal itu tak membuat massa mengerti. Mereka tetap menolak, dan memilih bertahan. Bahkan tindakannya semakin menjadi-jadi. Mereka memaki-maki panitia Pilwu dengan kata-kata kasar, sembari menggebrak-gebrak meja.

Berbagai cara dilakukan, baik dari Muspika, hingga Calwu dukungan mereka, sampai kuasa hukumnya pun tetap tak digubris. Mereka tetap menuntut pembukaan kotak suara dilakukan saat ini juga.

Hingga saat ini terpantau, massa masih bertahan. Bahkan mereka mengancam akan menghinap di kantor kecamatan. (Riky Sonia)

Komentar