oleh

Konflik BIJB, Sejumlah Warga Diduga Jadi Korban Penganiayaan

MAJALENGKA (CT) – Sejumlah warga yang pro pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka diduga menjadi korban penganiayaan oleh warga yang kontra kepada proyek BIJB.

Sedikitnya tiga orang warga Kecamatan Kertajati yakni Rasman, Didi dan Caskiah bersama puluhan warga lainnya, mengadukan tindak penganiayaan dan pemukulan ke Polsek Kertajati yang menimpa mereka.

“Kami korban pemukulan yang dilakukan diduga oleh sejumlah warga yang kontra pembangunan Bandara di Desa Sukamulya,” kata Rasman yang mengaku lahannya sudah dibebaskan ketika ditemui di Polsek Kertajati, Kamis (25/08).

Rasman dan Caskiah mengaku, mereka dipukuli oleh sejumlah orang dengan menggunakan tangan, bahkan ada juga yang memukul menggunakan balok kayu dan batu.

Menurut Caskiah, kejadian pemukulan ini berawal dari selisih paham yang berbuntut adu mulut.

Informasi yang dihimpun CT, keributan terjadi diduga karena adanya informasi akan adanya pengukuran tanah terhadap warga, yang telah bersedia diukur dan dibebaskan tanahnya oleh Pemprov Jabar melalui Badan Pertanahan Nasional.

Semula pengukuran oleh BPN akan dilakukan 8 Agustus lalu, namun hingga sekarang sampai terjadinya keributan belum ada jadwal yang pasti pengukuran akan dilakukan.

“Warga yang lahanya bersedia diukur merasa terancam dan tidak tenang oleh warga yang kontra,” ungkap Caskiah.

Diungkapkan oleh Caskiah, warga berharap BPN segera melakukan pengukuran, sehingga polemik pro dan kontra segera berakhir dan lahan yang telah diukur segera dibayar.

Sementara itu Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian penganiayaan antar warga di Kecamatan Kertajati terkait konflik BIJB.

“Dari hasil pemeriksaan di Polsek Kertajati, kami sudah menetapkan dua orang tersangka dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKBP Mada. (Abduh)

Komentar