oleh

Komentari Lagu Dangdut Masa Kini, Budayawan: Ingat, Dulu Lagu Digunakan untuk Syiar Islam!

CIREBON (CT) – Budayawan Cirebon, Muhammad Akbar, prihatin dengan perkembangan lagu dan syair dangdut yang berkembang akhir-akhir ini. Ia pun mengingatkan kembali warga Cirebon untuk lebih peka terhadap asal-usul lagu yang sebenarnya.

“Dulu zaman era kewalian, budaya itu (lagu) digunakan sebagai media untuk menyebarkan agama islam. Sehingga budaya itu santun, budaya itu indah, budaya itu ramah,” ujar Akbar kepada CT, Senin (23/05).

ia pun berharap, lagu yang berseberangan dengan nuansa religi dan terkesan menjurus ke arah pelegalan pergaulan bebas agar segera dijauhi. Hal tersebut, lanjutnya, bisa mengakibatkan munculnya suatu pergaulan yang bisa membahayakan kehidupan bangsa.

“Budaya dalam lagu itu berseberangan dengan norma-norma kesopanan keasusilan dan norma agama, harus ditinggalkan,” terang Akbar.

Seperti diketahui, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) melarang penayangan 13 lagu dangdut yang dianggap memiliki lirik tak berfaedah. Selain itu, keputusan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 001/KPID JBR/04/2016 tentang Pelarangan dan Pembatasan Siaran Lagu Dangdut, juga membatasi dan mengawasi 13 lagu dangdut lainnya.

Diantara 13 lagu dangdut yang dilarang, ada beberapa nama tenar yang sudah tak asing di telinga. Selain tembang Hamil Duluan milik Tuty Wibowo, ada lagu Satu Jam Saja dari Zaskia Gotik, Wanita Lobang Buaya dari biduan Mirnawati, serta tembang Paling Suka 69 dari Julia Perez yang dilarang tayang dan diperdengarkan di Jawa Barat. Sementara, yang dibatasi dan diawasi peredarannya di antaranya lagu Belah Duren dari Julia Perez, tembang Cinta Satu Malam dari Melinda, dan Jablay dari Titi Kamal. (Wilda)

Komentar