oleh

Keren! Lima Tahun Nebeng di Rumah Warga, PAUD ini Sering Dikunjungi Turis

Cirebontrust.com – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berada di Blok Karang Pojok, Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, tak pernah tersentuh bantuan pemerintah maupun swasta. ‎Hingga kini, PAUD yang diberi nama “Khaerunisa” masih menebeng di salah satu rumah warga setempat.

Akibatnya, karena keterbatasan ruang kelas, pengurus PAUD terpaksa membatasi murid yang ingin belajar di tempat itu. Padahal, antusiasme warga setempat untuk menyekolahkan anaknya sangat tinggi.

TurisPAUD yang berdiri pada tahun 2013 atas ide ibu– ibu rumah tangga, yang dimentori oleh organisasi perempuan, yakni Institut Perempuan (IP), Bandung, sudah memiliki 55 murid dan telah mewisuda 4 angkatan.

PAUD yang sudah terakreditasi atau terdaftar sekolah formal oleh pemerintah ini, tidak memungut biaya kepada anak didiknya. Semuanya dilakukan, dari pengadaan fasilitas dan pengajar pendidik semuanya swadaya, tanpa ada bantuan dari manapun.

Menurut Carika yudistira, Kepala PAUD Khaerunisa mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari swasta maupun pemerintah, khususnya terkait tempat atau ruang kelas, sehingga tidak lagi menumpang di rumah yang tidak lain adalah rumahnya sendiri.

“Kami sangat membutuhkan gedung untuk ruang kelas, supaya bisa menampung siswa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Dengan adanya PAUD ini, masyarakat merasa tertolong, karena ada tempat untuk menyekolahkan anak-anaknya yang usia dini, sebagai jenjang pendidikan sebelum menuju ke tingkat Sekolah Dasar (SD) tanpa dipungut biaya.

“Sangat tertolong sekali. Anak saya bisa mengenyam pendidikan yang layak,” ungkap Nunung, salah satu wali murid.

Meski tempatnya menebeng di rumah warga, dari segi kualitas pendidikan tak kalah dengan sekolah-sekolah usia dini lainnya, yang dari segi fasilitas lebih layak. Di PAUD ini, bukan hanya pendidikan umum saja yang diajarkan, namun juga peserta didik ditekankan pendidikan keagamaan, seperti halnya diberlakukannya hafalan surat-surat pendek Alquran.

Bukan hanya itu, peserta didik juga diajak belajar di luar kelas‎, untuk lebih mengenal lingkungan, tujuannya untuk melatih kepekaan, agar jiwa sosialnya tumbuh. Tak ayal, PAUD yang dari segi letak geografis desa termasuk daerah pelosok, banyak dikunjungi oleh para wistawan-wisatawan asing.

Seperti halnya dari Amerika, Jepang, Thailand, Australia, dan Filipina, serta Jerman. Rata-rata mereka sangat mengapresiasi sistem pendidikan yang diterapkan oleh PAUD ini.‎ (Riky Sonia)

Komentar