Citrust.id – Perebutan jumlah suara kaum milenal di tahun politik sekarang memang tak menutup kemungkinan memberikan keuntungan terhadap eksistensi partai politik dalam melayani masyarakat. Pasalnya, komposisi milenal dirasa tak memiliki nilai perhatian dan kepedulian terhadap kekuatan lembaga masyarakat maupun partai politik dimana pun berada.
“Melihat perkembangan yang disertai kemajuan zaman dan teknologi. Kaum milenal yang bisa mengetahui bagaimana kerja bareng melalui lembaga atau parpol itu hanya dalam kisaran 20 persen, ” kata Ketua DPW PPP Jawa Barat, Ade Munawworoh yang juga Bupati Kabupaten Bogor, saat memberikan keterangan kepada awak media,di sela kegiatan Rakor dan perbekalan Caleg yang dilaksanakan DPC PPP Kuningan, di RM Lembah Ciremai, Senin (11/12/2018).
Padahal kata dia, kaum millenal ini memiliki kepekaan dan sosial tinggi terhadap lingkungan masyarakat. Hal itu bisa terbukti dengan banyaknya, jumlah komunitas yang eksis di kehidupan saat ini.
“Coba kita lihat, komunitas motor itu ada berapa? Dan hal seperti inilah, kita bisa mengarahkan mereka untuk sama sama membangun dan melayani masyarakat yang berkesinambungan, ” kata Ade.
Menyinggung soal koalisi parpol yang mendukung incumbent untuk Presiden RI mendatang. Ade menerangkan, ini tentu akan mengganggu keseriusan kader dalam melakukan konsolidasi dan sosialisasi pembesaran partai berlambangkan ka’bah ini.
Terutama bagi para calon legislatif dalam mendulang dan memenangkan suara untuk menjadi anggota DPRD mendatang.
“Untuk kerja lapangan, teknis kita serahkan pada pribadi masing-masing. Artinya, para kader akan berusaha maksimal dalam meraup suara untuk partainya dan presidennya mendatang,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris DPP PPP mengatakan, usai melakukan penelitian dari pengalaman di tahun politik sebelumnya. Kader PPP di setiap daerah yakin memiliki penambahan jumlah kursi.
“Terlebih dengan pengalaman dalam Pilkada Gubernur, kita dorong Ridwan Kamil dalam koalisi partai, ” terang Arya yang juga Calon Legislatif DPR RI dapil Kabupaten Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.
Langkah strategis, kata Arya, PPP tentu tidak ketinggalan dengan lingkungan terkini. Contoh itu, berhasil saat gubernur saat ini bisa mendekati dan menarik simpati para remaja dan dewas kaum millenial.
“Kalangan milenial kita akan mendongkraknya untuk peraihan suara di pesta demokrasi,” tandas dia.
Di sisi lain, Ketua DPC PPP Kabupaten Kuningan yakni H Uus Yusuf ini mengatakan, kader partai PPP diyakini bisa kerja lebih maksimal. Sehingga dalam penentuan sebagai target untuk jumlah kursi DPRD kuningan mendatang.
“Kita yakin jumlah kursi meningkat dan minimal, dari sebanyak lima daerah pemilihan ini. Bisa terwakili oleh caleg caleg dari PPP ini, ” jelasnya./pay
Komentar