oleh

Kenaikan BBM, Rupiah Justru Menguat Drastis

CIREBON (CT) – Kejutan terjadi dalam pasar Internasional Selasa (18/11), prediksi banyak pengamat yang memprediksi rupiah akan turun drastis paska kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak terbukti, setidaknya untuk hari ini. Rupiah justru menguat drastis 69 poin diposisi 12.136 per Dollar Amerika (USD), data dari Bloomberg justru mencatat rupiah naik stabil diposisi kisaran 12.130 per USD. Kenaikan drastis ini merupakan yang pertama kalinya, semenjak Jokowi dilantik menjadi Presiden Indonesia pada 20 Oktober lalu.

Walaupun harga minyak dunia yang semakin turun, pemerintahan Jokowi tetap menaikan harga BBM sebagai langkah astisipatif. Hal ini didasarkan jika melihat pertumbuhan amerika yang semakin menguat, sehingga Bank Sentral Amerika, The Fed merencakan menaikan suku bunga pada tahun depan. Kenaikan ini secara otomatis akan mendongkrak posisi USD keposisi yang lebih kuat lagi, yang akan diikuti oleh harga minyak dunia nantinya. Alhasil, menaikan harga BBM secepatnya menjadi solusi yang bijak, pasalnya, masyarakat kedepan tidak akan merasa lebih kaget dengan harga yang akan semakin naik tanpa alasan.

“Seperti diketahui, dana subsidi BBM itu didapat dari Utang Luar Negeri (ULN), jika subsidi BBM dilanjutkan, dan suku bunga bank sentral amerika makin besar, maka finansial Indonesia akan dalam posisi gawat, dan makin sulit untuk keluar dari ULN,” Ujar Aan jaelani, Pengamat Ekonomi yang sekaligus Akademisi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Langkah antisipatif Jokowi ini dipuji oleh banyak Ekonom dunia, situs Barclays bahkan menyebut kebijakan ini sebagai “a bold first step at fuel subsidy reform”, Barclays mempercayai bahwa Jokowi akan mereformasi harga BBM menjadi lebih efisien. Bahkan, Nomura Securities, sebuah Broker saham dunia, yang biasanya skeptis terhadap pemerintahan Jokowi, justru memuji langkah Jokowi menaikan hal ini, menurutnya, pengurangan subsidi itu akan menghemat pengeluaran Negara sebesar Rp. 140 triliun dan bisa digunakan untuk membangun infrastuktur yang berguna untuk kemajuan Indonesia.

Respon positif pasar dunia tergambarkan dengan rupiah yang melejit ke posisi 12.136 dan diprediksi akan terus naik. Bahkan Yahoo Finance merilis rupiah telah naik hingga 0,6 persen dan diprediksi akan terus naik.

“Sebagai masyrakat biasa, justru saya tidak setuju dengan kenaikan harga BBM, itu seakan mencekik rakyat biasa, tapi sebagai pengamat ekonomi, langkah menaikan harga BBM justru akan mendukung pemerintahan sekarang, Visi Jokowi dibidang keuangan, kan, mengefisienkan anggaran, dan itu sesuai dengan visinya kedepan, langkah ini (menaikan harga BBM, red) saya kira merupakan langkah jangka panjang, yang baru akan terasa nanti.” Ujar Aan Jaelani mencoba meyakinkan. (CT-125)

Komentar