oleh

Kemenkes Berikan Pelatihan Cegah Penyakit Kanker di Majalengka

Majalengkatrust.com – Kasubdit Pengendalian Penyakit Kanker Kementrian Kesehatan RI, dr.Aries Hamzah salah satu narasumber yang memberikan pelatihan deteksi dini kanker payudara dan Kanker leher rahim di ruang serbaguna sebuah rumah makan di Kabupaten Majalengka, Selasa (23/08).

Menurut dr.Aries, dari data Global Burden 2012 data kasus kanker mencapai 12,1 juta jiwa dengan jumlah kematian 8,2 juta. Jika tidak segera dilakukan pengendalian yang sesuai, diperkirakan sekitar 13.1 juta orang dipredeksi akan meninggal pada tahun 2030 mendatang.

“Kalau menurut Riskesdes pada 2013 kemarin, prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk. Bahkan kanker penyebab kematian ketujuh di Indonesia,” katanya.

Bahkan dari data Globocan pada tahun 2012 kemarin, lanjut Aries, kasus kanker tertinggi menimpa prempuan adalah kanker payudara sebanyak 40,3 per 100.000 prempuan. Dengan rata kematian 16,6 per 100.000 prempuan. Setelah itu diikuti kanker rahim atau serviks sebanyak 17,3 per 100.000 prempuan, dengan rata-rata kematian 8,2 per 100.000 prempuan.

“Jadi, kanker serviks dan kanker payudara merupakan kanker yang paling tinggi prevalensinya di dunia maupun di Indonesia,” jelasnya.

Menurut dia,alasan utama tinggi meningkatnya kedua kanker itu di negara berkembang termasuk di Indonesia, karena kurangnya program penapisan yang efektif. Itu bertujuan mendeteksi keadaan sebelum maupun sesudah kanker memasuki stadium dini.Termasuk juga pengobatan sebelum proses invasif yang lebih lanjut.

“Kasus kematian akibat kanker tinggi juga, dikarenakan rendahnya kemampuan dan aksesibilitas untuk pengobatan,” paparnya.

Sedangkan upaya Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sendiri dalam mengantisipasi masalah tersebut,lanjut dia, dikembangkan dengan pencegahan melalui screening dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan krioterapi untuk IVA positif.

Adapun kanker payudara melalui screening dengan cara pemeriksaan payudara klinis (SADINIS) dan mengajarkan periksa payudara sendiri (SADARI).

“Kedua metode ini terbukti memberikan banyak keuntungan karena pemeriksaan yang sederhana, murah, mudah, cepat, sensitifitas yang cukup baik,” ungkapnya.

Disamping itu, sambung dia, Kemenkes melakukan penyiapan tenaga kesehatan yang terlatih dan kompeten di seluruh puskesmas di Indonesia secara bertahap.Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter dan bidan yang mampu melakukan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara.

“Sebenarnya beberapa kunci keberhasilan pengendalian kedua kanker ini adalah dengan adanya penanggulangan terpadu yang harus dilaksanakan sejak di Puskesmas. Mengapa? karena Puskesmas garda terdepan pada pelayanan kesehatan di masyarakat.Dan diharapkan dapat terjadi pencegahan primer maupun sekunder,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dr.H.Gandana Purwana didampingi Kabid P2PL Ucu Supriatna, mengemukakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini. Apalagi dari mulai biaya, pemberian alat kanker seharga Rp 68 juta,sepenuhnya bantuan dari pemerintah.

“Di Majalengka sendiri, dari pemeriksaan 459 orang prempuan, usia 30-40 tahun itu sudah dinyatakan positif terkena kanker mencapai 45 orang. Jumlah itu selalu melakukan peningkatan ketika setiap pemeriksaan berlangsung,”ujar Gandana saat membuka kegiatan tersebut.

Panitia penyelenggara kegiatan Aci Susanah menambahkan, secara umum kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam mendeteksi ini dan kanker ginekologi khususnya payudara dan serviks dan memberikan pengetahuan sikap dan keterampilan yang diperlukan tenaga medis mengenai penatalaksanaan Lesi Pra-Kanker Obtetri Ginekologi.

“Kalau secara khusus untuk menjelaskan besara masalah kanker payudara dan serviks secara nasional dan internasional.Serta hubungan antara infeksi HPV dan kanker serviks. Disamping melakukan upaya pencegahan, penapisan, dan pengobatan sekaligus menjelaskan mengenai IVA dan kolposkopi sebagai alat diagnosis,” paparnya.

Dia menambahkan, pelatihan ini dilakukan di 490 puskesmas di 35 kota dan kabupaten di 14 provinsi di Indonesia. Kabupaten Majalengka sendiri kabupaten pertama yang akan digelar selama Selasa-Jum’at (23-26/08).

“Selama pelatihan itu sendiri para peserta akan diberikan pelatihan dari tenaga medis spesialis,” ungkapnya. (Anduh)

Komentar