oleh

Kelola Bandara di Majalengka, PT BIJB Teken Kontrak dengan Angkasa Pura

Majalengkatrust.com – Direktur PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan pihaknya akan melakukan kontrak manajemen dengan PT Angkasa Pura dalam waktu dekat ini, untuk kerjasama pengelolaan Bandara internasional di Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

“BIJB melalui Perda nomor 22 tahun 2014, ada pengoperasian, kita bermimpi untuk mengoperasikan bandara dan kontrak manajemen dengan Angkasa Pura dengan jangka waktu tertentu, setelah itu kami akan siap mengelola bandara sendiri diperkirakan setelah 5 tahun,” kata Virda Dimas kepada awak media lokal dan nasional di Kantor BIJB Kertajati, Senin (13/02).

Dikatakan dia, dengan konsep Aerocity diharapkan BIJB akan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang didukung oleh potensi sumber daya alam dan pertanian, sehingga bandara ini kelak bertindak sebagai motor penggerak ekonomi di bagian Timur Jawa Barat.

“Kendala dari sisi pembebasan lahan, ada beberapa titik yang akan digeser karena belum dibebaskan misalnya inselelator dan hanya ada 3 titik yang diusulkan digeser selain inselelator yaitu sub station 2 dan sub station 5 yang akan mengalirkan listrik,” jelas Virda.

Ditambahkan dia, kemudian masalah pembiayaan sisi darat, sampai saat ini masih dari setoran modal Pemprov, total 2,1 Triliun untuk sisi darat, 1,45 T atau 70 persen dari ekuitas dan 30 persen sisanya dari pinjaman.

“Pembiayaan 750 miliar atau 70 persen ekuitas oleh Pemprov, sisanya 30 persen oleh RDPT,” jelas Virda.

“Pemprov Jabar memegang 51 persen saham dan 49 sisanya ditawarkan ke investor, kami sudah kerjasama dengan danareksa dan ditawarkan ke investor dana reksa,” ungkap dia.

Virda mengungkapkan, APBN membiayai sisi udara sebesar sampai saat ini Rp500 miliar, dan 2017 ini APBN akan mengeluarkan Rp250 miliar untuk runway, taxiway, apron, di luar perpanjangan runway. Total sudah 750 miliar.

Dikatakan dia, saat ini ada 10 desa terdampak di Kecamatan Kertajati dan 5 desa terdampak langsung dengan bandara yaitu Kertajati, Sukamulya, Kertasari, Sukakerta dan Bantarjati.

“Pembebasan lahan melalui aprisial sudah dapat 1.000 hektare bahkan Sukamulya sekarang sangat mendukung untuk dilakukan pembebasan dan sisa 800 hektare lagi sesuai masterplan akan dibebaskan dan konstruksi baik sisi darat dan sisi udara November 2017 optimis akan selesai dan 2018 InsyaAllah akan operasional,” tukas Virda. (Abduh)

Komentar