CIREBON (CT) – Warga Desa Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, menyambut baik upaya Dinas Petanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, yang mengupayakan bantuan bibit pohon mangga gincu, untuk area perkebunan di kawasan Tengger Asem Desa Sinarancang.
Warga pemilik lahan bahkan siap menjadikan kawasan Tengger Asem Desa Sinarancang, mejadi kawasan perkebunan mangga gedong gincu. Saat ini sudah tersedia lebih dari 5 hektar hamparan perekebunan di kawasan bukit Tengger Asem di atas Setu Patok, yang siap ditanami sedikitnya 500 bibit mangga gincu.
Area lahan ini akan terus betambah, seiring banyak warga pemilik lahan disekitarnya yang juga berminat menanam bibit mangga gincu. Disekitar lahan 5 hektar tersebut, memang sudah terdapat pohon mangga jenis lain, namun tingkat produktifitasnya rendah. Sehingga saat panen hanya menjadi komoditas pasar lokal.
“Tahap pertama yang sudah kita tanam sebanyak 100 bibit pohon mangga gedong gincu, dilahan satu hektar. 4 hektar lahan lainnya masih babad alas. Mudah-mudahan total 5 hektar lahan ini segera selesai bisa ditanami 500 bibit gedong gincu,” Kata Ust.H.Ujang Busthomi, pemilik lahan di kawasan Tengger Asem.
Pemerintah Desa Sinarancang juga terus berupaya mengajak para pemilik lahan perkebunan untuk beralih menanam bibit mangga gincu. Selain karena bagian dari program Pemerintah Kabupaten, pangsa pasar dan tingkat kebutuhan ekspor mangga gincu ke sejumlah negara juga tergolong tinggi.
“Kalau memang pemerintah kabupaten serius memberikan bantuan bibit dan pembinaan pola tanam gedong gincu, saya yakin kawasan ini akan bisa menjadi sentra perkebunan gedong gincu, seperti di daerah Sedong, Cisaat dan daerah lainnya. Bahkan banyaknya lahan perkebunan bisa menjadikan kawasan ini sebagai pemasok terbesar untuk komiditas gedong gincu,” sambut Kepala Desa Sinarancang, Bandi kepada CT.
Kepala Desa, Ketua BPD dan sejumlah pemilik lahan, kemarin (24/12) melakukan survei lahan yang akan ditanami bibit gedong gincu, di kawasan Tengger Asem Sinarancang, Setupatok dan Desa Nanggela. (CT-105)
Komentar