oleh

Kampanyekan Larangan Mudik, Hingga Siapkan Karantina di Dekat Tempat Angker

Citrust.id – Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga tren penurunan kasus Covid-19 di Jawa Barat.

Waspada dan disiplin protokol kesehatan harus terus dijalankan oleh siapapun, sebagai upaya untuk terus menekan laju kasus Covid-19.

“Kami ingin tren (penurunan Covid-19) ini dijaga. Koordinasi ketat hari ini harus kita teruskan dan pertahankan,” ujarnya, saat pemaparan Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Wilayah Jabar, Kamis (29/4) pagi, di pendopo bupati Cirebon.

Agar tidak terjadi kebocoran pemudik, kata pria yang akrab di sapa Emil, Pemprov Jabar, pemkab/pemkot bersama TNI-Polri telah menentukan lokasi pengendalian jalur sebanyak 158 titik.

“Yang paling rawan adalah lansia, kami tidak mau kasus di Ciamis tahun lalu terulang, seorang lansia meninggal karena terpapar oleh pemudik,” tuturnya.

Upaya yang mesti dilakukan, lanjut Emil, adalah sosialisasi, edukasi, dan strategi komunikasi dijalankan melalui berbagai saluran media, baik media massa maupun media sosial.

“Makanya saya ingin orang tua yang anaknya dirantau, dimintai testimoni larangan mudik dengan bahasa daerah mereka. Termasuk lonjakan kasus di India diviralkan agar mereka sadar dan ada rasa khawatir,” tegasnya.

Namun apabila ada pemudik yang sampai lolos, Emil meminta posko Covid-19 di setiap RT/RW/kelurahan/desa memberlakukan karantina selama lima hari.

“Tolong fasilitasi karantina lima hari. Apakah itu di SD, rumah warga atau bila perlu di dekat tempat angker sekalipun,” jelasnya.

Perlu diketahui, kasus Covid-19 di Jabar tercatat di pemerintah pusat 30.225 kasus, meskipun sebenarnya hanya 19.000 kasus. Sedangkan angka kesembuhan juga tinggi mencapai 87,7 persen dan angka kematian 1,3 persen, lebih baik dari angka rata-rata nasional. Kini keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 di Jabar tinggal 43,8 persen. (Aming)

Komentar