oleh

Jualan Batik hingga ke Moskow

Citrust.id – Khazanah batik khas Kabupaten Kuningan bakal semakin beragam. Hal itu ditandai dengan munculnya para pengrajin batik Kota Kuda dengan ciri khasnya masing-masing.

Salah satunya adalah pengrajin batik yang telah melanglangbuana di luar Kuningan, Euis Rohaini. Founder Batik Janari itu turun gunung ke daerah kelahirannya, Kuningan, untuk mengangkat gairah produksi batik Kuningan agar bisa dikenal lebih luas.

“Batik Janari diharapkan bisa mengangkat dunia batik di Kuningan. Batik Janari murni hasil buah tangan asli warga Kuningan, bukannya batik luar yang dijual dan diklaim jadi batik Kuningan, ” ujar Euis Rohaini didampingi Refino, Corporate GM Horison.

Selain sentra batik yang rencananya akan dilaunching akhir tahun ini, Euis juga memproduksi anyaman bambu dan kerajinan lainnya yang memiliki ciri khas asli Kuningan.

“Pada motif Batik Janari pun kami memakai ikon-ikon khas Kabupaten Kuningan, seperti dalam batik Adipati Ewangga dan motif Gunung Ciremai. Nanti kami akan berdayakan UKM di Kuningan untuk bisa produksi agar bisa memenuhi permintaan pasar,” kata Euis.

Dalam penilaiannya, banyak produsennbatik di Kuningan yang kesulitan menembus pasar, apalagi di luar Kuningan.

“Market kami sudah ada. Kami ingin adanya suplai dari prosuden Kuningan,” tuturnya.

Ia menambahkan, brand batiknya telah menembus pasar luar negeri, seperti Jepang, Rusia, Dubai dan Italia. Dengan segmen pasar yang telah go internasional tersebut, Euis berharap ke depannya batik Kuningan akan mampu berbicara di pasar dunia.

“Sebagai pelaku usaha batik kelahiran Kuningan, saya hanya ingin tanah kelahiran saya bisa lebih maju di dunia batik,” ucapnya.

Sementara, pengusaha muda asal Kuningan, Refino, mengatakan, Euis Rohaini bukan hanya sosok wanita pengrajin dan pengusaha batik, ia juga merupakan aktivis penggiat batik Kuningan.

“Ia telah mendunia dan ingin memajukan khazanah dan produksi batik tanah kelahirannya,” katanya.

Komentar