oleh

Jembatan Kali Sisiluk Ambruk, Warga Pertanyakan Kinerja Dinas Bina Marga

CIREBON (CT) – Pasca-ambruknya jembatan penghubung Desa Beber dan Cipinang, di Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (06/02) kemarin, aktivitas warga menjadi terganggu. Pasalnya jembatan tersebut menjadi akses utama warga di sejumlah desa di kecamatan tersebut.

Akibat terputusnya jembatan kali sisiluk itu, sedikitnya ada 5 desa yang terisolir, yakni Desa Cipinang, Beber, Patalagan, Kecamatan Beber (Kabupaten Cirebon), juga dua desa dari Kabupaten Kuningan, yakni Halimpu dan Mandirancan.

Dikatakan Encu (50) warga desa Beber, walaupun ada jalur alternatif, tetapi jaraknya sangat jauh, sekitar 3 kilometer.

“Yang kasihan anak-anak sekolah, mereka harus jalan kaki lebih jauh untuk berangkat ke sekolah. Begitu juga tukang ojek, sudah nggak bisa lewat jembatan ini,” ungkapnya kepada CT, Senin (08/02).

Sementara itu, Ketua RW 05, Desa Beber, Nana (61) menuturkan bahwa jembatan itu memang sudah tidak layak untuk dilewati. Makanya pihak Bina Marga memasang papan peringatan setahun sebelum ambruk, agar kendaraan berat tidak melintas ke jembatan tersebut. Pihak Bina Marga pun sudah berkali-kali mengecek dan mengukur jembatan tersebut, terakhir satu minggu sebelum ambruknya jembatan tersebut.

“Sebenarnya pihak desa sudah mengajukan perbaikan jembatan itu setahun yang lalu. Tapi hingga kini belum diperbaiki, malah beberapa kali dari Bina Marga datang dan hanya mengukur jembatan itu. Nggak tahu alasannya apa tidak segera diperbaiki, hingga ambruk seperti sekarang,” tuturnya.

Karena vitalnya keberadaan jembatan tersebut, warga pun meminta agar segera dibangun jembatan darurat, supaya aktivitas warga bisa normal kembali. (Riky Sonia)

Komentar