oleh

Jangan Nekat! Tidak Ada Jaminan Pemudik Bebas Covid-19

Citrust.id – Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo mencatat setidaknya ada tiga strategi yang mesti dilakukan untuk mencegah warga nekat mudik selama larangan berlaku.

Doni mengakui, tren penularan Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Tetapi kondisi tersebut bukan jaminan karena lonjakan bisa terjadi kapan saja, terutama jika disiplin protokol kesehatan lemah.

“Tren menurun yang kita raih ini harus dijaga. Belum tentu bertahan lama, jika kita lengah pasti akan kembali naik,” ujarnya saat memberikan paparan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 Wilayah Jawa Barat, Kamis (29/4) pagi, di Pendopo Bupati Cirebon.

Doni mengingatkan, bahwa Covid-19 menular bukan dari hewan melainkan manusia. Prosesnya bisa sekejap terjadi, karena satu orang bisa menularkan belasan hingga puluhan orang.

“Jadi apabila protokol kesehatan lengah, jangan kaget apabila terjadi tsunami kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India,” kata kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Dalam penanganan Covid-19 ini, Doni menegaskan tidak bisa dilakukan oleh pemerintahJangan Nekat! Tidak Ada Jaminan Pemudik Bebas Covid-19 saja. Sehingga BNPB membuat strategi tiga simpul.

“Simpul pertama adalah pemerintahan hingga struktur terkecil seperti desa dan RT/RW. Penanganan dilakukan dengan satu narasi,” ujarnya.

Simpul kedua, lanjut Doni, orang tua yang menjadi tujuan mudik di kampung halaman. Harus ada pendekatan personal untuk membuat imbauan larangan mudik.

“Tanpa ini dilakukan, hasilnya belum maksimal. Imbauan juga bisa dilakukan oleh budayawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga keluarga yang anggotanya dirantau,” paparnya.

Sedangkan simpul yang ketiga, pendekatan kepada warga yang bakal nekat mudik selama larangan berlaku. Karena jumlah warga yang nekat mudik diprediksi mencapai 18,9 juta orang.
“Meski mereka membawa surat keterangan sehat, bukan jaminan. Karena tidak selamanya negatif. Karena selama perjalanan pasti pegang sana-sini dan potensi terpapar Covid-19,” katanya. (Aming)

Komentar