oleh

Guru Asal Majalengka Berprestasi di Masa Pandemi, Juara Nasional Lomba Puisi


Citrust.id – Inspiratif ! Masa pandemi covid-19 tidak menghalangi seorang guru di pelosok jauh di pedalaman di kaki Gunung Ciremai untuk berprestasi dan berkarya bahkan hingga tembus level nasional.

Nina Pelita Sari, S.Pd merupakan salah satu Guru di SMP Negeri 3 Banjaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka yang terletak sekitar 35 kilometer dari Ibukota Kabupaten Majalengka ke arah Selatan tepat di lereng Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Walaupun berada jauh di pegunungan, Nina, menjadi salah satu pemenang 1000 Naskah Puisi Terbaik dalam kegiatan Seleksi Nasional Cipta Puisi Bersama 1000 Guru-guru dari seluruh Indonesia.

Event ini diketahui melalui media sosial yaitu Instagram dan broadcast grup whatsapp. Tema cipta puisi ini bertemakan 76 Tahun Indonesia Merdeka “Kemerdekaan dan Pendidikan”.

Lomba seleksi cipta puisi ini diselenggarakan oleh Forum Indonesia Menulis dengan para peserta ditujukan bagi guru-guru dari berbagai tingkatan jenjang Pendidikan yaitu oleh guru PAUD, SD, SMP/MTs, sampai dengan SMA/SMK. Sebagai apresiasi bagi peserta yang lolos dalam lomba ini, semua hasil karya puisi akan dibukukan.

Pengumuman pemenang lomba tersebut akan diumumkan pada tanggal 26 Juli 2021 melalui email peserta.

“Menulis puisi merupakan salah satu cara atau media untuk mengekspresikan diri melalui kata-kata yang memiliki makna yang mendalam dari setiap baris kalimat yang ditulis agar pesan yang terkandung dalam puisi tersebut dapat tersampaikan. Ia menulis puisi yang berjudul “Pendidikan Negeriku”,”ungkap Nina kepada citrust.id, Senin (26/7/2021).

“Ini merupakan pengalaman pertama lomba menulis puisi yang saya ikuti, dalam masa pandemi ini guru lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, karena memang sekolah pun masih daring. Selama WFH ini selain mengajar saya juga mengikuti kegiatan lain agar bisa lebih produktif lagi selama di rumah dengan cara ikut webinar, ikut pelatihan, dan lain-lain,”tambahnya dengan antusias dan semangat.

Nina memaparkan, secara kebetulan dirinya melihat di grup Whatsapp tentang poster lomba cipta puisi, dan tertarik untuk mengikuti lomba tersebut.

“Lalu saya menulis puisi dan saya mengirimkannya, alhamdulillah saya lolos dalam seleksi lomba tersebut ”tutur Nina.

Menurutnya, berkarya tidak hanya sesuai dengan bidang keahlian saja. Namun jika ada peluang dan kesempatan untuk terus berkarya dibidang lain, maka manfaatkanlah peluang dan kesempatan tersebut. Karena kesempatan itu ia tidak akan datang untuk kedua kalinya.

Sementara itu Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Momon Abdulrahman mengatakan masa pandemi ini merupakan masa tersendiri dalam dunia Pendidikan. Pembelajaran yang semula di sekolah dialihkan ke rumah. Tentu ada banyak hal yang berubah dan dulu tidak diperhitungkan sama sekali.

“Kondisi ini tentu perlu didokumentasikan oleh para pemangku kepentingan dan pendidik dalam bentuk tulisan, baik sekedar cerita pengalaman mengajar atau berupa kajian,”imbuhnya.

“Dokumentasi ini akan sangat berguna untuk pengambilan keputusan dan juga perbandingan bagi guru dalam mengajar atau semacam sharing dari guru untuk guru dan dunia Pendidikan.
Bersamaan dengan masa pandemi ini konsep merdeka belajar juga sedang digaungkan oleh Kemendikbudristek,”paparnya.

Lebih lanjut Momon mengatakan, pendidikan dengan mengadopsi konsep Ki Hajar Dewantara ini memusatkan kepada murid. Konsep ini tentu menuntut perubahan pola piker pada pemangku Pendidikan. Contoh sederhana saja, sekarang tidak ada tata tertib yang ada adalah kesepakatan antar guru dan murid, dan murid dengan murid, misalnya jam berapa mereka masuk. Merdeka Belajar ini perlu disosialisasikan dalam berbagai kegiatan termasuk puisi seperti dalam lomba puisi Kemerdekaan dan Pendidikan ini.

“Saya sangat bersyukur karena salah satu pemenangnya adalah guru dari Majalengka, Nina Pelita Sari, S.Pd. Prestasi Nina bagi saya sangat membanggakan. Saya mengucapkan selamat atas keberhasilannya meraih prestasi dalam ajang seleksi penulisan puisi,”ujarnya.

Momon mengungkapkan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, selain Ibu Nina Pelita Sari, banyak guru yang memiliki kemampuan menulis dan sudah menerbitkan karya-karyanya. Baik oleh penerbit mayor ataupun indie.

“Satu lagi yang selalu saya pesankan adalah guru agar aktif di media sosial terutama Instagram dan Twitter karena berbagai informasi Pendidikan dan pembelajaran, bahkan informasi seleksi ASN sekarang dilakukan melalui media sosial ini. Apabila guru tidak aktif di media sosial tentu akan banyak ketinggalan informasi yang sangat berharga. Hanya saja, saya juga berpesan, bijaklah dalam bermedia sosial agar media sosial membawa manfaat,”harapnya. (Abduh)

Komentar