oleh

Gagal Kelola Konflik Internal, Pengamat Sospol: PDI Perjuangan Kuningan Bisa Ambruk

KUNINGAN (CT) – Usai dilakukannya penjaringan Calon Wakil Bupati Kuningan oleh DPC PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, mendapat respons pengamat sosial politik asal Kuningan, Nudin.

“Penjaringan yang dilakukan PDI Perjuangan di setiap daerah memang sangat bagus. Apalagi dalam perkara ini, yakni mengenai kekosongan jabatan wakil bupati, yang sebelumnya diisi pak Acep Purnama,” jelas Nudin, Selasa (31/05).

Dari sebanyak enam kader PDI Perjuangan, kata Nudin, yang telah mengambil dan mengisi formulir penjaringan tersebut, yakni Ketua DPC PDI Perjuangan Kuningan, Rana Suparman, Wakil Ketua yakni H. Ade Petruk serta Burhanudin, Hj. Etin dan Muhamad Ridho Suganda, yang merupakan kader PDI Perjuangan yang militan.

Permasalahannya, kata Nudin, jika DPP PDI Perjuangan mengeluarkan rekomendasi calon wabup terhadap salah satu dari ke-enam kader, diduga dapat memicu konflik internal yang berkepanjangan. Pasalnya, jika dikerucutkan dari enam kader tersebut, ada tiga kader PDI Perjuangan, unggulan.

“Seperti Rana Suparman yang saat ini menempati jabatan ketua DPRD, terus ada pak Haji Ade Petruk yang aktif dan sudah populer melalui jaringan peternak domba dan juga sebagai pengusaha. Kemudian, Muhamad Ridho Suganda yang juga putra bungsu pasangan mantan bupati Aang dan almarhumah bupati Utje,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Nudin, ketika PDI Perjuangan berbicara kondusifitas internal partai, tentu harus ada kader yang meski legowo dan menjadi negarawan. Sebab, pesta demokrasi saat ini bukan skala PDI Perjuangan untuk saling menjatuhkan satu sama lain.

“Karena, kondisi seperti ini, tentu menjadi tontonan eksternal dalam ‘melumpuhkan’ kebesaran PDI Perjuangan sebagai partai penguasa di daerah. Jadi, apakah mau internal PDI Perjuangan ini saling tidak kompak dalam internal kepartaiannya?” ujar Nudin dengan nada bertanya. (Ipay)

Komentar