oleh

Disporabudpar: Apa Kuat Menahan Banyak Gedung? Jika Kota Cirebon Dibentuk dari Endapan

CIREBON (CT) – Cirebon diproyeksikan menjadi Kota Metropolitan. Mudahnya akses masuk semenjak hadirnya Tol Cipli, ditambah dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB-) Kertajati menimbulkan efek domino yang panjang.

Berbagai investor, dari segala bidang dan penjuru hadir di kota yang hanya memiliki luas sekira 38 kilometer persegi itu. Para investor yang lebih didominsi jasa pariwisata dan penginapan, terus memberondong Kota Cirebon dengan membangun begitu banyak gedung tinggi, baik mall, tempat belanja, hingga rumah makan dan penginapan.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Priwisata (Disporabudpar) Kota Cirebon, Dana Kartiman, sedikit meragukan pembangunan yang sporadis di kota yang kini dipimpin Nasrudin Azis itu.

Pasalnya, dari sisi sejarah geografis, sebagian besar tanah di Kota Cirebon terbentuk dari endapan pantai yang akhirnya menjadi daratan. Struktur tanah yang labil, tentu berpotensi mengalami pergerakan tanah di kemudian hari.

“Jadi dari tanah yang labil itu, apa kuat dibangun banyak gedung? Tanah kita kan tanah endapan, jadi ya semoga tidak terjadi hal-hal buruk, kaya pergerakan tanah dan lainnya,” ujar Dana.

Ia pun berharap Pemkot Cirebon lebih bijak dalam membangun gedung dan bangunan. Struktur tanah hingga letak geografis perlu disertakan dalam rencana tata ruang kota, agar pembangunan yang pesat tak jadi bumerang di kemudian hari.

“Pemkot Cirebon harus perjelas dulu pembagian wilayahnya, tata ruang kotanya juga,” seru Dana. (Wilda)

Komentar