oleh

Dilantik Jadi Direktur RSDGJ, Katibi Diminta Gerak Cepat Tangani Covid-19

Citrust.id – Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH melantik dr Katibi MKM sebagai Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon, Jumat (23/7) pagi, di ruang Adipura Balaikota Cirebon.

Azis mengatakan, setelah dilantik, Katibi harus langsung mengambil langkah untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat dalam menghadapi Covid-19.

“RSD Gunung Jati merupakan rumah sakit yang jadi harapan bagi warga dalam kondisi ini. Bahkan warga Cirebon dan sekitarnya dalam mendapatkan pertolongan,” ujarnya.

Selain itu, Azis juga mengatakan, salah satu tugas lain direktur baru ini adalah menjadikan RSD Gunung Jati bisa menjadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19. Karena apabila semakin banyak rumah sakit yang menampung, maka potensi penyebaran bisa lebih besar.

“Jika jadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19, maka itu bisa jadi lokalisasi bagi pasien yang terpapar. Pelayanan bisa lebih terpadu,” ujarnya.

Apabila RSD Gunung Jati sampai penuh, lanjut Azis, maka Pemkot Cirebon memikirkan tempat baru untuk menampung pasien. Namun dengan kendali rumah sakit, misalnya di puskesmas hingga gedung sekolah.

“Boleh dibuka tempat isolasi di sekolah atau lain yang bisa jadi tambahan fasilitas untuk membantu pasien Covid-19,” kata dia.

Sementara itu, Katibi mengatakan, orang yang datang ke RSD Gunung Jati harus tertangani, misal saat ada banyak antrean di IGD maka harus ada solusi.

“Dalam pertolongan, tidak harus ideal dengan aturan standar, itu mungkin makna menolong dan melayani,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya ingin semua pasien yang datang terlayani dengan mengedepankan early warning system di dalam keterisian tempat tidur. Apabila sudah 80 persen maka rumah sakit harus berusaha untuk menambah tempat tidur.

“Apabila harus ada penambahan, maka diperlukan peralatan dan tenaga medis. Apabila kembali penuh masih terjadi antrean, maka kita harus mengkaji untuk diadakan rumah sakit lapangan atau darurat,” kata dia.

Ia juga menegaskan, pihaknya akan mengikuti arahan walikota Cirebon, jika ada warga yang datang harus ditolong terlebih dahulu.

Kemudian, lanjut Katibi, bahwa RSD Gunung Jati sebagai rumah sakit penanganan Covid-19 bukanlah wacana, melainkan instruksi pemerintah pusat apabila jumlah pasien terus bertambah.

“Target saya setelah dilantik, saya ingin tidak ada lagi antrean pasien di instalasi gawat darurat (IGD),” katanya. (Aming)

Komentar