oleh

Bupati Indramayu Minta Temuan Artefak Diteliti Arkeolog

Citrust.id – Bupati Indramayu Supendi meminta agar temuan artefak berupa tengkorak manusia di Kelurahan Lemahabang diteliti secara arkeologis.

Ia juga meminta pemilih lahan untuk menghentikan sementara aktivitas hingga tinggalan yang ditemukan tak terduga tersebut dapat terungkap.

“Terkait temuan tersebut, saya sangat mendukung agar dilakukan penelitian arkeologis,” kata Supendi, usai meninjau lokasi temuan, Jumat (4/10).

Supendi berharap, penelitian terhadap temuan tersebut yang melibatkan peneliti yang kompeten akan dapat mengungkap latar belakang tengkorak yang masih utuh tersebut.

“Silakan diteliti dan melibatkan peneliti yang kompeten di bidangnya. Dengan demikian, kita akan tahu latar belakang sejarahnya,” jelasnya.

Supendi juga meminta kepada pemilik lahan untuk mendukung langkah pemerintah Kabupaten Indramayu dengan menghentikan sementara aktivitas di lokasi tersebut.

“Saya minta agar pekerjaan di lokasi temuan dihentikan sementara. Bila para peneliti nanti menemukan temuan lain, maka akan ada prosedur terkait penanganan atas lahan,” ucapnya.

Supendi yang didampingi Wakil Bupati Indramayu Taufik Hidayat meninjau lubang galian tempat ditemukannya tengkorak. Lokasi itu rencananya akan dibangun cucian mobil atau carwash.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi menjelaskan, terkait temuan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Arkeologi Bandung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya di Serang Banten.

Rencananya, kata Dedy, tim peneliti dari Balar Bandung akan ke Indramayu pada 11 Oktober

“Kami sudah komunikasikan ke Balar Bandung terkait temuan tersebut. Tim peneliti akan turun ke Indramayu,” jelas Dedy.

Dedy memprediksi, artefak tersebut dipastikan berusia tua dengan melihat lapisan budaya yang belum terkoyak dan temuan yang masih insite atau tidak berubah tempat.

“Bisa jadi temuan tersebut merupakan lokasi pemakaman dalam sebuah kawasan permukiman kuna,” katanya.

Temuan tersebut berjarak hanya 20 meter dari Makam Wiralodra II dan makam atau Bong China yang lokasinya dalam satu kawasan.

“Bagi arkeolog, ini merupakan temuan yang menarik. Bisa jadi ini kawasan permukiman Brang Wetan yang lokasinya berada di pinggir sungai Cimanuk,” jelas Dedy.

Komentar