oleh

BPJS Kesehatan Cirebon Ajak FKTP Optimalkan Prolanis

Citrust.id – BPJS Kesehatan Cabang Cirebon menggelar Evaluasi Penyelenggaraan Prolanis dan Program Rujuk Balik di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, 20-27 Februari 2020. Kegiatan itu sebagai salah satu upaya memberikan layanan terbaik kepada peserta JKN-KIS, khususnya peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB).

Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan. Hal itu dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Kegiatan Prolanis bermacam-macam, mulai dari senam, penyuluhan hingga pemeriksaan darah rutin.

Sedangkan Program Rujukan Balik merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JKN-KIS yang memiliki penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan perawatan jangka panjang yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Pengobatan di FKTP tentunya atas rekomendasi atau rujukan balik dari dokter spesialis atau subspesialis yang sebelumnya merawat peserta JKN-KIS tersebut.

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Ridha Mimugiar, menjelaskan, setiap FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan diwajibkan untuk mengelola grup Prolanisnya masing-masing. Sehingga peserta Prolanis yang terdaftar di FKTP tersebut dapat lebih terpantau status kesehatan pasien.

“Peserta Program Rujuk Balik, khususnya untuk penyakit diabetes mellitus dan hipertensi, diharapkan dapat mengikuti kegiatan Prolanis sehingga yang kondisinya sudah stabil dapat terus terpantau kesehatannya. Misal, dengan melakukan pemeriksaan gula darah, puasa untuk pasien diabates mellitus atau pemeriksaan tekanan darah untuk pasien hipertensi setiap bulan. Selain itu, pemeriksaan rutin tahunan setiap enam bulan sekali, tuturnya,” Kamis (27/2).

Peserta Program Rujuk Balik dapat memperoleh obat di apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan setelah memperoleh resep dari FKTP tempatnya terdaftar.

“Penyakit kronis tidak dapat disembuhkan, akan tetapi dapat dijaga kestabilannya jika dikelola dengan baik. Caranya dengan melakukan kegiatan pencegahan dan memiliki gaya hidup yang sehat. Bagi peserta yang sudah menyandang diabetes melitus atau hipertensi dapat dilakukan pemantauan secara rutin oleh FKTP dan di dalam klub Prolanisnya,” jelas Ridha.

Salah seorang penanggung jawab Prolanis dari Puskesmas Cidahu, Iis Trisnawati, mengutarakan, dirinya sangat antusias mengikuti kegiatan evaluasi Program Prolanis dan Program Rujuk Balik ini. Dengan adanya evaluasi serta upaya perbaikan dari BPJS Kesehatan dan juga FKTP serta apotek yang bekerja sama, ia yakin peserta Prolanis dapat memperoleh layanan yang terbaik.

“Ada sekitar 50 peserta Prolanis di Puskesmas Cidahu. Sampai saat ini kegiatan Prolanis rutin dilakukan seperti senam, pemeriksaan rutin oleh dokternserta pemberian edukasi kepada peserta. Mudah-mudahan pelaksanaan Prolanis dapat berjalan dengan baikbpada tahun 2020. Dengan demikian, peserta Prolanis dapat mencapai kualitas hidup yang terbaik,” ujar Iis. (Haris)

Komentar