oleh

BNPT: Dunia Maya, Media Jitu Perekrutan Teroris

CIREBON (CT) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai, dunia maya adalah media jitu untuk melakukan propaganda pemahaman radikalisme, dan sekaligus menjadi media perekrutan teroris, Rabu (04/05).

“Santri tidak bisa dibatasi mengakses dunia maya. Dari situlah, mereka (teroris) melakukan propaganda dengan cara narasi, dan mempropagandagakan ideologi mereka,” ujar Deputi I BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, kepada CT, pemateri dialog pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS, di Ponpes Buntet, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Pihaknya menjelaskan, paham radikalisme seperti mendirikan negara khilafah di seluruh dunia adalah hal yang tidak jelas dan mustahill dilakukan.

“Yang mereka (ISIS) perjuangkan tidak jelas. Mendirikan khilafah di seluruh dunia adalah sesuatu yang tidak mungkin,” katanya.

Sementara, H. Abdul Ghaffar Rozin, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU), menolak jika pesantren dicap sebagai penghasil teroris. Menurutnya, pesantren adalah tempat pendidikan Islam, yang merujuk dari ajaran Wali Songo.

“Pesantren NU yang jumlahnya 23.353 tempat, dengan total santri 3,7 juta lebih di seluruh Indonesia, dipastikan tidak mengajarkan paham-paham radikal. Saya bisa menjamin itu,” tegas H. Abdul Ghaffar Rozin. (Riky Sonia)

Komentar