oleh

BKAD: Pendapatan Langsung Bagi Majalengka dari BIJB Hanya Pajak Bumi dan Bangunan

Majalengkatrust.com – Kepala Bidang PBB dan BPHTB Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Majalengka, Aay Kandar Nurdiansyah mengatakan pendapatan langsung yang diperoleh Kabupaten Majalengka dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) hanya dari Pajak Bumi dan Bangunan.

“Untuk tahun 2016 PBB yang harus dibayar BIJB sebesar Rp3,2 Miliar namun masih nunggak, tapi pihak Pemprov sudah menyanggupi untuk membayar di APBD Perubahan 2017,” ungkap Aay saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (03/02).

“Kita berkeyakinan ketika lokasi itu sudah ditetapkan lahan BIJB oleh Menhub dan Perda nomor 22 tahun 2013, bahwa itu lahan komersil maka itu adalah objek pajak,” tambah Alumni STPDN ini.

Dikatakan dia, adapun sekarang sedang proses pembangunan. Pemerintah Provinsi sudah mengganggarkan untuk membayar di APBD Perubahan 2017.

“Untuk PBB di lahan BIJB, pada 2015 Pemprov membayar, namun 2016 sempat mengajukan penghapusan karena beralasan masih tanah negara yang asetnya belum diserahkan ke PT BIJB, namun sekarang mereka menyanggupi akan membayar,” ungkap Aay.

Dikatakan Aay, untuk lahan BIJB ada tiga SPPT di Desa Bantarjati, Kertajati dan Kertasari dan Sukamulya belum masuk dan total nilainya Rp3,2 miliar.

Aay mengungkapkan pihaknya sudah melakukan penilaian di lahan BIJB dan penilaian hanya dilakukan untuk runway (sisi udara) yang sisi darat konstruksinya belum utuh, jadi tidak dilakukan penilaian.

Sementara Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra saat menggelar konferensi pers dan lomba foto wartawan mengatakan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah, melalui Perda Pemerintah Provinsi Jawa Barat nomor 22 tahun 2013 menetapkan Badan Usaha Milik Daerah untuk mengelola bandara Kertajati International, Bandara Internasional bernama Jawa Barat (PT. BIJB).

PT. BIJB merupakan Perusahaan yang akan bertanggung jawab untuk keberhasilan Bandara Internasional Kertajati dan sekaligus mengembangkan Aerocity. Terletak di Majalengka, Jawa Barat, Bandara Kertajati Aerocity dan diharapkan menjadi masa depan layanan penerbangan yang didukung oleh sistem yang terintegrasi aksesibilitas jalan raya, kecepatan kereta api, dan pelabuhan.

Dikatakan dia, dengan konsep Aerocity, diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi untuk daerah yang didukung oleh potensi besar sumber daya alam dan pertanian. Demikian juga, bandara terkait dan industri pendukung bisnis juga didorong untuk mengatur PT. BIJB sebagai pintu gerbang untuk lalu lintas udara di wilayah, dan memicu Jawa Barat memiliki daya saing dan daya tarik untuk perdagangan internasional.

PT. BIJB dan Kertajati Aerocity diharapkan bertindak sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan khususnya Majalengka. (Abduh)

Komentar